بسم الله الرحمن الرحيم
┅┅✹✹🔮🔮🔮✹✹┅┅
*NASEHATKU PADA ORANG YANG MENGAKU ATAU MEMPERCAYAI ORANG YANG MENGAKU MENGETAHUI PERKARA GAIB DARI KALANGAN TUKANG SIHIR DAN SELAINNYA*
┅┅✹✹🔮🔮🔮✹✹┅┅
```Dan yang diinginkan dari gaib disini adalah perkara yang terluputkan dari manusia pada perkara yang akan datang atau yang telah terjadi yang mereka tidak mengetahui dan melihatnya.
Salah satu bentuk ketidakbenaran yang banyak tersebar di masyarakat kita adalah pengakuan sebagian orang seperti tukang sihir dan selainnya, bahwa dia mengetahui ilmu gaib.
Dan dalam Islam sudah dijelaskan secara panjang lebar bahwa tidak ada yang mengetahuinya, kecuali Allah ta`ala semata. Dan di antara dalil-dalil tersebut adalah sebagai berikut:```
```(1) Allah subhânahû wa ta'âla berfirman;```
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
_"Dan katakanlah-wahai Rasul-tidak ada yang mengetahui perkara gaib, baik yang ada di langit maupun di bumi, kecuali Allah semata."_
*(QS. An-Naml : 65)*
```(2) Juga Allah subhânahû wa ta'âla berfirman;```
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
_"Dan di sisi-Nya perkara gaib dan tidak ada yang mengetahuinya, kecuali Allah semata."_
*(QS. Al-An'am : 59)*
```(3) Juga Allah subhânahû wa ta'âla berfirman;```
فَقُلْ إِنَّمَا الْغَيْبُ لِلَّه
_"Dan katakanlah (wahai Rasul), bahwa perkara gaib hanyalah Allah yang mengetahuinya."_
*(QS. Yunus : 20)*
```(4) Juga Allah subhânahû wa ta'âla berfirman;```
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْض
_"Dan milik Allahlah perkara gaib yang ada di langit dan di bumi."_
*(QS. An-Nahl : 77)*
```(5) Juga Allah subhânahû wa ta'âla berfirman;```
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ
_"Dan tidaklah mungkin Allah memperlihatkan pada kalian perkara gaib."_
*(QS. Ali `Imron : 179)
```(6) Dan termasuk perkara gaib adalah ilmu tentang waktu tegaknya hari kiamat dan hal tersebut tidak ada yang mengetahuinya, kecuali Allah semata.
Allah subhânahû wa ta'âla berfirman;```
إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
_"Hanya Allah semata yang mengetahui waktu tegaknya hari kiamat."_
*(QS. Luqman : 34)*
```Juga berfirman;```
إِلَيْهِ يُرَدُّ عِلْمُ السَّاعَة
ِ
_"Dan hanya kepada Allah sematalah dikembalikan ilmu tentang tegaknya hari kiamat."_
*(QS. Fushilat : 47)*
وَعِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
_"Dan hanya kepada-Nya yang memiliki ilmu akan tegaknya hari kiamat dan kepada-Nya kalian akan dikembalikan."_
*(Qs. Al-Zukhruf : 85)*
```Dan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shollallâhu `alaihi wasallam bersabda;```
ولا يعلم متى تقوم الساعة إلا الله "
_"Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, kecuali Allah semata."_
*(Diriwayatkan Imam Bukhori : 4697)*
```Dan dalam hadits Umar; Saat Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam ditanya oleh Malaikat Jibril tentang waktu tegaknya hari kiamat, maka beliau shollallahu `alaihi wasallama bersabda;```
ما المسؤول عنها بأعلم من السائل
_"Tidaklah yang ditanya (yaitu Rasulullah shollallahu `alaihi wasallama) lebih mengetahui dari pada penanya (yaitu Malaikat Jibril). Maksudnya mereka sama-sama tidak mengetahui kapan tegaknya hari kiamat."_ *(Diriwayatkan Imam Muslim : 8; dan diriwayatkan Imam Bukhori : 50; dan Imam Muslim : 9 dari sahabat Abu Huroiroh)*
```Berkata Ibnu Rajab:```
أن علم الخلق كلهم في وقت الساعة سواء، وهذه إشارة إلى أن الله تعالى استأثر بعلمها
_"Bahwa para makhluk sama-sama tidak mengetahui tentang tegaknya hari kiamat dan ini merupakan isyarat bahwa Allah menyembunyikan ilmu akan tegaknya hari kiamat."_
*Lihat :*
*(1) Jaamiul Ilmi wal Hikam, hal. 85,*
*(2) Fathul Bari karangan Ibnu Rajab 1/215*
(7) ```Dan Rasulullah shollallâhu 'alaihi wasallam tidaklah mengetahui perkara gaib. Sebagaimana Allah subhânahû wa ta' âla berfirman;```
قُل لَّا أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَائِنُ الله وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْب
_"Dan katakanlah (wahai Rasul), bahwa saya tidak memiliki perbendaharaan Allah dan tidak mengetahui perkara gaib."_
*(QS. Al-An`am : 50)*
```Juga berfirman, ```
قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْر وَمَا مَسَّنِيَ السُّوء
_"Dan katalah (wahai Rasul), bahwa saya tidak memiliki sesuatu yang bisa bermanfaat atau bermudarat pada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki; Dan kalaulah saya mengetahui perkara gaib niscaya saya akan memperbanyak amalan kebaikan dan tidak akan ditimpa kejelekan."ِ_
*(QS. Al-Al`A'rof : 188)*
```
Maka bagaimana selain beliau bisa mengetahui ilmu gaib??
Hanya saja Allah memperlihatkan sebagian perkara gaib pada manusia pilihan dari kalangan para Rasul sebagai penguat apa yang mereka emban. Allah subhânahû wa ta'ala berfirman:```
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُول
_"Dan hanya Allah sematalah yang mengetahui perkara gaib dan tidak menampakkan perkara gaib tersebut kecuali pada sebagian orang yang Allah ridhai dari kalangan para Rasul."_
*(QS. Al-Jin : 26-27)*
```Berkata Syaikh Shalih Al-Fauzan:```
لا يطلع على شيء من الغيب إلا من اصطفاه لرسالته فيظهر على ما يشاء من الغيب لأنه يستعدل على نبوته بالمعجزات التي منها الإخبار عن الغيب الذي يطلعه الله عليه وهذا يعم الرسل الملكي والبشري ولا يطلع غيرهم لدليل الحصر
_"Dan Allah tidaklah memperlihatkan perkara gaib, kecuali yang Allah pilih untuk mengemban kerasulan; Maka Allah menampakkan sebagian perkara gaib karena untuk memperkuat kenabiannya dengan perkara yang manusia tidak bisa melakukannya; Dan diantaranya mengkhabarkan perkara gaib dan ini mencakup rasul dari kalangan malaikat dan rasul dari kalangan manusia dan tidak memperlihatkannya pada selain keduanya karena Allah hanya menyecualikan mereka."_
*(Lihat Kitabul Tauhid karangan beliau : 30)*
```
Tapi nanti ada yang berkata sebagian tukang sihir atau orang tertentu mengetahui perkara gaib, seperti tempat barang yang dicuri dan selainnya. Maka dikatakan bahwa hal tersebut adalah berita yang dicuri oleh wali/kekasih mereka dari kalangan jin. Sebagaimana hadits Aisyah radhiyallâhu anhâ:```
سأل أناس النبي صلى الله عليه وسلم عن الكهان، فقال: «إنهم ليسوا بشيء»، فقالوا: يا رسول الله، فإنهم يحدثون بالشيء يكون حقا
_"Bahwa sebagian manusia bertanya pada Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam tentang dukun (yang mengaku mengetahui perkara gaib), maka Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam bersabda, "Mereka tidak memiliki ilmu tentang perkara gaib." Maka mereka berkata: "Tapi terkadang mereka mengatakan sesuatu dan terjadi sesuai apa yang mereka kabarkan." Maka Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam bersabda:_
تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني، فيقرقرها في أذن وليه كقرقرة الدجاجة، فيخلطون فيه أكثر من مائة كذبة "
_"Itu merupakan sesuatu dari kebenaran yang dicuri oleh jin, kemudian dia sampaikan di telinga walinya (dan suara saat disampaikan pada pada telinganya seperti suara ayam) dari kalangan dukun dan tukang sihir, lalu jin tersebut tambahkan dalam kebenaran tersebut sekitar seratus kedustaan."_
*(Diriwayatkan Imam Bukhori : 7561, dan Muslim : 2228)*
```
Maka wajarlah terkadang tukang sihir benar apa yang dia sampaikan.
Dan orang yang mengaku mengetahui perkara gaib bisa terjatuh pada kekafiran. Berkata Syaikh Sholih Al-Fauzan;```
من ادعى علم الغيب أو صدق من يدعيه فهو مشرك كافر لأنه يدعي مشاركة الله فيما هو من خصائصه
_"Barang siapa mengaku mengetahui perkara gaib, maka dia musyrik dan kafir karena mengaku mengetahui sesuatu yang merupakan kekhususan Allah."_
*(Lihat Kitabul Tauhid karangan beliau : 31)*
```Maka nasehatku pada saudara dan saudari muslimah yang mungkin percaya pada mereka untuk segera bertaubat dan jangan percaya pada mereka lagi. Seandainya engkau mati kesakitan, maka itu lebih baik daripada hidup tapi tergantung dan percaya pada tukang sihir dan semisalnya.
Begitu pula saya nasehatkan pada tukang sihir untuk segera bertaubat sebelum meninggal karena anda tidak tahu kapan ajal menjemputmu. Allah subhânahû wa ta'ala berfirman;```
((فإذا جاء أجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون ))
_"Dan jika datang ajal mereka, maka tidak bisa diakhirkan walau sesaat dan tidak bisa pula dimajukan."_
*(QS. An-Nahl : 61)*
```Ingatlah panasnya neraka. Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam bersabda dalam hadits Abu Huroiroh:```
ناركم جزء من سبعين جزءا من نار جهنم»، قيل يا رسول الله إن كانت لكافية قال: «فضلت عليهن بتسعة وستين جزءا كلهن مثل حرها
_"Api dunia merupakan satu bagian dari 70 bagian panasnya api neraka. Maka dikatakan padanya, "Wahai Rasulullah, api dunia sudah cukup panas, maka Beliau shollallahu `alaihi wasallam bersabda, "Panasnya api neraka dilipat gandakan menjadi 69 kali dibandingkan panasnya api dunia."_
*(Diriwayatkan Imam Bukhori : 3265, dan Muslim, 2843)*
```Wahai saudara dan saudariku yang saya hormati sesungguhnya kami dari kalangan Salafi (Ahlussunnah wal Jamaah) hanyalah menginginkan pahala dari Allah semata dan menginginkan pada kalian kebaikan tanpa mengharapkan dari kalian harta dan lainnya.
Sebagaimana Allah subhânahû wa ta'ala berfirman tentang Rasulullah shollallahu `alaihi wasallam :```
( قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ )
_"Maka katakanlah (wahai Rasul), "Dan saya tidaklah meminta pada kalian upah dalam dakwahku; Dan saya juga bukanlah orang yang memaksakan diri pada perkara yang tidak ada padaku atau yang tidak saya ketahui."_
*(QS. Shod : 86)*
```Dan yang kami minta adalah agar kalian menerima nasehat kami agar kita semua selamat di dunia dan di akhirat. Dan jika kalian tidak bertaubat, niscaya kalian akan menyesal. Sadar atau tidak dan kami hanya katakan sebagaimana firman-Nya:```
( فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّه)
_"Niscaya kalian akan ingat apa yang saya nasehatkan ini dan saya serahkan segala urusanku hanya pada Allah."_
*(QS.Ghofiir : 44)*
_______________
*Catatan yang sangat penting:*
Tidak boleh bermudah-mudahan dalam mengkafirkan orang yang asalnya seorang muslim. Kita hanya boleh mengatakan/mensifati secara umum bahwa orang meninggalkan shalat atau pelaku sihir kafir, tapi tidak boleh menvonisnya secara individu sebagai kafir. Misalnya tidak boleh kita mengatakan pada seorang yang mengaku beragama islam tapi tidak shalat, *"wahai kafir"* karena harus terpenuhi syarat dan tidak ada penghalang untuk dikafirkan dan seperti ini dikembalikan pada ulama seperti Syaikh Sholih Al-Fauzan, dll.
--------------------------------------------
✍🏻 Penulis :
*Ustadz Abu Bakar Rafi` bin Ladukani Al-Buthoniy Hafidzahullah*
=====================
☝🏻 Bantu penyebaran artikel ini, semoga mendapatkan pahala yang serupa.
_______________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar