Rabu, 30 April 2014

Adakah Amalan Khusus Di Bulan RAJAB ?


ﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ



Allah ta’ala berfirman,

ﺇِﻥَّ ﻋِﺪَّﺓَ ﺍﻟﺸُّﻬُﻮﺭِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺧَﻠَﻖَﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡٌ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﺍﻟْﻘَﻴِّﻢُ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ


“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi,diantaranya ada 4 bulan yang haram, itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.”[At-Taubah: 36] 

Empat bulan haram tersebut telah diterangkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam,

ﺍﻟﺴَّﻨَﺔُ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺣُﺮُﻡٌ ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻣُﺘَﻮَﺍﻟِﻴَﺎﺕٌ ﺫُﻭ ﺍﻟْﻘَﻌْﺪَﺓِﻭَﺫُﻭ ﺍﻟْﺤِﺠَّﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡُ ﻭَﺭَﺟَﺐٌ ﺷَﻬْﺮُ ﻣُﻀَﺮَ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑَﻴْﻦَ ﺟُﻤَﺎﺩَﻯ ﻭَﺷَﻌْﺒَﺎﻥَ

“Tahun itu terdiri dari 12 bulan, diantaranya 4 bulan haram; tiga bulan berurutan: 
DzulQo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram. 

Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada diantara Jumaada dan Sya’ban.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah radhiyallahu ’anhu]

Hadits di atas menunjukkan bahwa Rajab termasuk bulan haram.
Dinamakan bulan haram karena Allah ta’ala memberikan penkhususan terhadap bulan ini dengan mengagungkannya melebihi bulan-bulan yang lain, demikian pula dosa dan amal shalih di bulan-bulan ini dilipatgandakan.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﻠﺤﺔ، ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻗﻮﻟﻪ: } ﺇِﻥَّ ﻋِﺪَّﺓَ ﺍﻟﺸُّﻬُﻮﺭِﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ { ﺍﻵﻳﺔ } ﻓَﻼ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ { ﻓﻲﻛﻠِّﻬﻦ، ﺛﻢ ﺍﺧﺘﺺ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻬﺮ ﻓﺠﻌﻠﻬﻦ ﺣﺮﺍﻣﺎ، ﻭﻋَﻈﻢﺣُﺮُﻣﺎﺗﻬﻦ، ﻭﺟﻌﻞ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻓﻴﻬﻦ ﺃﻋﻈﻢ، ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻭﺍﻷﺟﺮ ﺃﻋﻈﻢ .


"Dan berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu‘Abbas radhiyallahu ’anhuma: Firman Allah ta’ala,

ﺇِﻥَّ ﻋِﺪَّﺓَ ﺍﻟﺸُّﻬُﻮﺭِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﺛْﻨَﺎ ﻋَﺸَﺮَ ﺷَﻬْﺮًﺍ


“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan.” [At-Taubah: 36]

ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻈْﻠِﻤُﻮﺍ ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ

"Maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.” [At-Taubah: 36]  

Maksudnya adalah pada seluruh bulan diharamkan berbuat zalim, kemudian Allah ta’ala mengkhususkan empat bulan, menjadikannya haram (mulia), mengagungkan kemuliaan bulan-bulan tersebut, Allah ta’ala menjadikan dosa dibulan-bulan itu lebih besar, demikian pulaamal shalih dan pahala lebih agung.” [Tafsir Ibnu Katsir, 4/148]

 Ini menunjukkan bahwa meningkatkan amal shalih di bulan-bulan ini sangat dianjurkan, akan tetapi amal shalih yang dimaksud di sini adalah amalan-amalan yang biasa kita kerjakan, seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a, dan lain-lain.
Contohnya, sholat tahajjud, sholat dhuha, puasa 3 hari tiap bulan, puasa Senin Kamis, dan lain-lain. 

Adapun melakukan amalan khusus di waktu-waktu khusus maka membutuhkan dalil,
contohnya puasa Arafah tgl. 9 Dzulhijjah, Asyuro’ tgl. 10 Muharram, dan lain-lain, boleh dikhususkan karena adanya dalil yang menunjukkannya. Barang siapa mengkhususkan suatu amalan tanpa dalil maka berarti ia telah mengada-ada; berbuat bid’ah dalam agama. Dan tidak ada satu pun dalil yang shahih tentang keutamaan khusus, sholat khusus dan puasa khusus di bulan Rajab.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ﻭﺃﻣﺎ ﺻﻮﻡ ﺭﺟﺐ ﺑﺨﺼﻮﺻﻪ ﻓﺄﺣﺎﺩﻳﺜﻪ ﻛﻠﻬﺎ ﺿﻌﻴﻔﺔ ﺑﻞ ﻣﻮﺿﻮﻋﺔ ﻻﻳﻌﺘﻤﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﻟﻴﺴﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻀﻌﻴﻒ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺮﻭﻯﻓﻲ ﺍﻟﻔﻀﺎﺋﻞ ﺑﻞ ﻋﺎﻣﺘﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﻤﻜﺬﻭﺑﺎﺕ

"Adapun puasa Rajab secara khusus, maka seluruh haditsnya lemah, bahkan palsu, tidak ada seorang ahli ilmu pun yang berpegang dengannya, dan bukan pula termasuk kategori lemah yang boleh diriwayatkan dalam fadhail (keutamaan-keutamaan beramal), bahkan seluruhnya termasuk hadits palsu yang dusta.” [Majmu’ Al-Fatawa ,25/290] 

Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

ﻭﻛﻞ ﺣﺪﻳﺚ ﻓﻲ ﺫﻛﺮ ﺻﻮﻡ ﺭﺟﺐ ﻭﺻﻼﺓ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﻓﻴﻪ ﻓﻬﻮ ﻛﺬﺏﻣﻔﺘﺮﻯ

“Dan semua hadits yang berbicara tentang puasa Rajab dan shalat pada sebagian malamnya adalah dusta yang diada-adakan.”[Al-Manaarul Muniif, 96]

Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

ﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﺷﻬﺮ ﺭﺟﺐ ﻭﻻ ﻓﻲ ﺻﻴﺎﻣﻪ ﻭﻻ ﺻﻴﺎﻡ ﺷﻲﺀ ﻣﻨﻪﻣﻌﻴﻦ ﻭﻻ ﻓﻲ ﻗﻴﺎﻡ ﻟﻴﻠﺔ ﻣﺨﺼﻮﺻﺔ ﻓﻴﻪ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﻳﺼﻠﺢ ﻟﻠﺤﺠﺔ


"Tidak ada satu hadits shahih pun yang yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu dan tidak pulasholat malam di malam yang khusus.[Tabyinul ‘Ajab , hal. 11]

Maka tidak boleh menyebarkan hadits-hadits palsu tersebut.
Rasulullah shallallahu’alaihiwa sallam telah mengingatkan,

ﻣَﻦْ ﻛَﺬَﺏَ ﻋَﻠَﻰَّ ﻣُﺘَﻌَﻤِّﺪًﺍ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺒَﻮَّﺃْ ﻣَﻘْﻌَﺪَﻩُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

“Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, maka siapkan tempat duduknya dineraka.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam jugabersabda,

ﻣَﻦْ ﺣَﺪَّﺙَ ﻋَﻨِّﻰ ﺑِﺤَﺪِﻳﺚٍ ﻳُﺮَﻯ ﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺬِﺏٌ ﻓَﻬُﻮَ ﺃَﺣَﺪُ ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺑِﻴﻦَ

“Barangsiapa menyampaikan hadits atas namaku padahal dia menyangka bahwa itu adalah dusta maka dia termasuk salah satu pendusta.” [HR. Muslim dari Al-Mughiroh bin Syu’bah radhiyallahu ’anhu ]


Hukum Sholat Roghaib

Sebagian orang mengamalkan sholat Roghaib pada malam Jum’at pertama dibulan Rajab sebanyak 12 raka’at di antara Maghrib dan Isya, padahal tidak ada satupun dalil shahih yang menunjukkan amalan tersebut.

Imam besar mazhab Syafi’i, An-Nawawi rahimahullah berkata,

ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻓﺔ ﺑﺼﻼﺓ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ ﻭﻫﻲ ﺛﻨﺘﻰ ﻋﺸﺮﺓ ﺭﻛﻌﺔ ﺗﺼﻠﻲﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﻭﻝ ﺟﻤﻌﺔ ﻓﻲ ﺭﺟﺐ ﻭﺻﻼﺓ ﻟﻴﻠﺔ ﻧﺼﻒﺷﻌﺒﺎﻥ ﻣﺎﺋﺔ ﺭﻛﻌﺔ ﻭﻫﺎﺗﺎﻥ ﺍﻟﺼﻼﺗﺎﻥ ﺑﺪﻋﺘﺎﻥ ﻭﻣﻨﻜﺮﺍﻥ ﻗﺒﻴﺤﺘﺎﻥ ﻭﻻﻳﻐﺘﺮ ﺑﺬﻛﺮﻫﻤﺎ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﻗﻮﺕ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻭﺍﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻻﺑﺎﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﻓﺎﻥ ﻛﻞ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻃﻞ ﻭﻻ ﻳﻐﺘﺮ ﺑﺒﻌﺾ ﻣﻦﺍﺷﺘﺒﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﻜﻤﻬﻤﺎ ﻣﻦ ﺍﻻﺋﻤﺔ ﻓﺼﻨﻒ ﻭﺭﻗﺎﺕ ﻓﻲ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻬﻤﺎ ﻓﺎﻧﻪﻏﺎﻟﻂ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ


“Sholat yang dikenal dengan nama sholat roghoib, yaitu sholat 12 raka’at antara maghrib dan isya pada malam Jum’at pertama bulan Rajab, demikian pula sholat malam nishfu Sya’ban sebanyak 100 raka’at, maka dua sholat ini adalah bid’ah yang mungkar lagi jelek.
Dan janganlah tertipu dengan penyebutan dua sholat ini dalam kitab Quthul Qulub dan Ihya ‘Ulumud Diin ,dan jangan tertipu dengan hadits (palsu) yang disebutkan pada dua kitab tersebut, karena semua itu batil. 
Jangan pula tergelincir dengan mengikuti sebagian ulama yang masih tersamar bagi mereka tentang hukum dua sholat ini, sehingga mereka menulis berlembar-lembar kertas tentang sunnahnya dua sholat ini, karena merekatelah salah besar dalam hal tersebut.” [Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab , 4/56]

Dalam kitab Asy-Syafi’iyah yang lain, berkata Ad-Dimyathi rahimahullah,

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ ﻓﻲ ﺇﺭﺷﺎﺩ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ: ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﺬﻣﻮﻣﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺄﺛﻢﻓﺎﻋﻠﻬﺎ ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﻭﻻﺓ ﺍﻻﻣﺮ ﻣﻨﻊ ﻓﺎﻋﻠﻬﺎ: ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ ﺍﺛﻨﺘﺎﻋﺸﺮﺓ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀﻳﻦ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﻭﻝ ﺟﻤﻌﺔ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ، ﻭﺻﻼﺓ ﻟﻴﻠﺔﻧﺼﻒ ﺷﻌﺒﺎﻥ ﻣﺎﺋﺔ ﺭﻛﻌﺔ، ﻭﺻﻼﺓ ﺁﺧﺮ ﺟﻤﻌﺔ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺳﺒﻌﺔ ﻋﺸﺮﺭﻛﻌﺔ، ﺑﻨﻴﺔ ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻢ ﻳﻘﻀﻬﺎ، ﻭﺻﻼﺓ ﻳﻮﻡﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﺃﻭ ﺃﻛﺜﺮ، ﻭﺻﻼﺓ ﺍﻻﺳﺒﻮﻉ، ﺃﻣﺎ ﺃﺣﺎﺩﻳﺜﻬﺎﻓﻤﻮﺿﻮﻋﺔ ﺑﺎﻃﻠﺔ، ﻭﻻ ﺗﻐﺘﺮ ﺑﻤﻦ ﺫﻛﺮﻫﺎ. ﺍﻩ


"Berkata penulis dalam kitab Irsyadul Ibad : Dan termasuk bid’ah yang tercela, yang pelakunya berdosa, serta wajib bagi pemerintah untuk mencegah pelakunya Adalah:
  • (1) Sholat raghoib 12 raka’at yang dikerjakandi antara Maghrib dan Isya pada malam jum’at pertama di bulan Rajab,
  • (2) Sholat nisfu Sya’ban 100 raka’at,
  • (3) Sholat di Jum’at terakhir Ramadhan sebanyak 17 raka’at dengan niat qodho sholat 5 waktu yang belum ia kerjakan,
  • (4) Sholat hari Asyuro 4 raka’at atau lebih,
  • (5) Sholat sunnah pekanan.


Adapun hadits-haditsnya palsu lagi batil, dan janganlah tertipu dengan orang yang menyebutkannya – Selesai-.”  [HaasyiahI’anatit Thalibin , 1/312]



 Hukum Perayaan Isra'j Mi'raj 

 Sebagian orang merayakan perjalanan Isra’Mi’raj Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di bulan Rajab, maka perayaan ini mungkar dari beberapa sisi:
  • Pertama: Bid’ah (mengada-ada) dalam agama, karena tidak ada dalil yang menunjukkannya.
  • Kedua: Tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir, yaitu menyerupai perayaan paskah (kenaikan) Yesus dalam keyakinan Nasrani.
  • Ketiga: Berbagai kemungkaran yang terjadi dalam perayaannya seperti ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan wanita, lagu dan musik, bahkan yang lebih tragis adalah terlalaikan dari melakukan sholat 5 waktu atau sholat secara berjama’ah, padahal esensi perjalanan Isra’ Mi’raj adalah sholat 5 waktu itu sendiri, maka buktikanlah lebih ramai mana antara sholat 5 waktu berjama’ah di masjid dan perayaan Isra’Mi’raj.
  • Keempat: Menyelisihi larangan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terhadap perayaan apa pun selain ‘iedul adha dan ‘iedul fitri. Berdasarkan hadits,
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ 

“Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kota Madinah, para sahabat memiliki dua hari perayaan yang padanya mereka bersenang-senang. 
Maka beliau bersabda: Dua hari apa ini? 
Mereka menjawab: Dua hari yang sudah biasa kami bersenang-senang padanya di masa Jahiliyah.
 Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu: ‘iedul adha dan `iedul fitri.” [HR. Abu Daud, Shahih Sunan Abi Daud: 1039].
  • Kelima: Penetapan tanggal terjadinya Isra’ Mi’raj secara dusta.
Al-Hafizh Ibnu HajarAsy-Syafi’i rahimahullah berkata,

ﻭﺫﻛﺮ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻘﺼﺎﺹ ﺃﻥ ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺭﺟﺐ ، ﻗﺎﻝ: ﻭﺫﻟﻚ ﻛﺬﺏ


“Dan sebagian tukang dongeng telah menyebutkan bahwa peristiwa Isra’ terjadi dibulan Rajab. Beliau berkata: Dan itu adalah dusta.” [Tabyinul 'Ajab,hal.6]

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ


       Sumber : klik Sofyanruray.info 




Senin, 28 April 2014

Do'a ketika turun hujan...



بِسْـــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم 

Do'a Ketika Turun Hujan...

Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha ,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻤَﻄَﺮَﻗَﺎﻝَﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻴِّﺒﺎً ﻧَﺎﻓِﻌﺎً

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan,

 ”Allahumma shoyyiban nafi’an ”

 [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR.Bukhari no. 1032)

Jumat, 25 April 2014

Sebab-Sebab Kebinasaan Umat Terdahulu


ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ

Di antara sifat orang yang bijaksana adalah bercermin dari sebuah pengalaman . Bahkan , hal itu adalah salah satu sifat seorang mukmin. Memang indah wejangan

Rasulullah shallall a hu ‘alaihi wa sallam saat beliau bersabda ,

ﻻَ ﻳُﻠْﺪَﻍُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﻣِﻦْ ﺟُﺤْﺮٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ

“Tidaklah seorang muslim tersengat bisa dari satu lubang (binatang buas ) sebanyak dua kali.” [1]

Sungguh, dalam kisah umat - umat terdahulu, terdapat pelajaran yang sangat mendalam dan renungan yang harus selalu menggetarkan hati orang -orang yang hidup setelah mereka . Bagaimana tidak , kisah-kisah kehancuran mereka diuraikan pada berbagai surah dalam Al - Qur` an . Kemudian, Allah ‘Azza wa Jalla memberi peringatan kepada umat ini dengan nasihat yang sangat mendalam.

 Di antaranya, Allah Jalla fi ‘ Ul ahu berfirman ,

ﻓَﻜَﺄَﻳِّﻦْ ﻣِﻦْ ﻗَﺮْﻳَﺔٍ ﺃَﻫْﻠَﻜْﻨَﺎﻫَﺎ ﻭَﻫِﻲَ ﻇَﺎﻟِﻤَﺔٌ ﻓَﻬِﻲَ ﺧَﺎﻭِﻳَﺔٌﻋَﻠَﻰ ﻋُﺮُﻭﺷِﻬَﺎ ﻭَﺑِﺌْﺮٍ ﻣُﻌَﻄَّﻠَﺔٍ ﻭَﻗَﺼْﺮٍ ﻣَﺸِﻴﺪٍ. ﺃَﻓَﻠَﻢْﻳَﺴِﻴﺮُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻓَﺘَﻜُﻮﻥَ ﻟَﻬُﻢْ ﻗُﻠُﻮﺏٌ ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﻭْﺁﺫَﺍﻥٌ ﻳَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻰ ﺍﻟْﺄَﺑْﺼَﺎﺭُ ﻭَﻟَﻜِﻦْﺗَﻌْﻤَﻰ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭﺭِ .

“Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zhalim, sehingga bangunan-bangunannya runtuh, dan (betapa banyak pula ) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak berpenghuni ). Maka , tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi sehingga hati (akal ) mereka dapat memahami , atau telinga mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta , melainkan yang buta ialah hati yang berada didalam dada.”[Al-Hajj:45-46]

Juga dalam firman -Nya ,

ﺃَﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻬْﺪِ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺮِﺛُﻮﻥَ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﺃَﻫْﻠِﻬَﺎ ﺃَﻥْ ﻟَﻮْﻧَﺸَﺎﺀُ ﺃَﺻَﺒْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺑِﺬُﻧُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻧَﻄْﺒَﻊُ ﻋَﻠَﻰ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻓَﻬُﻢْ ﻟَﺎﻳَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ. ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯ ﻧَﻘُﺺُّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﺒَﺎﺋِﻬَﺎ ﻭَﻟَﻘَﺪْﺟَﺎﺀَﺗْﻬُﻢْ ﺭُﺳُﻠُﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺒَﻴِّﻨَﺎﺕِ ﻓَﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻟِﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺬَّﺑُﻮﺍﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻳَﻄْﺒَﻊُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻗُﻠُﻮﺏِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ . ﻭَﻣَﺎﻭَﺟَﺪْﻧَﺎ ﻟِﺄَﻛْﺜَﺮِﻫِﻢْ ﻣِﻦْ ﻋَﻬْﺪٍ ﻭَﺇِﻥْ ﻭَﺟَﺪْﻧَﺎ ﺃَﻛْﺜَﺮَﻫُﻢْﻟَﻔَﺎﺳِﻘِﻴﻦَ.

“Atau apakah belum jelas bagi orang- orang yang mewarisi suatu negeri sesudah penduduk (negeri ) itu (lenyap )? Bahwa kalau menghendaki, pastilah Kami mengadzab mereka karena dosa-dosa mereka ; dan Kami mengunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran )? Demikianlah negeri - negeri (yang telah Kami binasakan) itu. Kami menceritakan sebagian kisahnya kepadamu. Sungguh rasul- rasul mereka telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan -keterangan yang nyata , tetapi mereka tidak (juga ) beriman kepada sesuatu yang telah mereka dustakan sebelumnya . Demikianlah Allah mengunci hati- hati orang-orang kafir . Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji . Sesungguhnya Kami mendapati bahwa kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” [Al-A’raf:100-102]

Allah ‘ Azza wa Jalla berfirman ,

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃَﻫْﻠَﻜْﻨَﺎ ﺍﻟْﻘُﺮُﻭﻥَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ ﻟَﻤَّﺎ ﻇَﻠَﻤُﻮﺍ ﻭَﺟَﺎﺀَﺗْﻬُﻢْﺭُﺳُﻠُﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺒَﻴِّﻨَﺎﺕِ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻟِﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﻧَﺠْﺰِﻱﺍﻟْﻘَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻤُﺠْﺮِﻣِﻴﻦَ. ﺛُﻢَّ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺧَﻠَﺎﺋِﻒَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻣِﻦْﺑَﻌْﺪِﻫِﻢْ ﻟِﻨَﻨْﻈُﺮَ ﻛَﻴْﻒَ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ.

“Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat - umat sebelum kalian ketika mereka berbuat kezhaliman, padahal para rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan- keterangan yang nyata, tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman . Demikianlah Kami membalas orang- orang yang berbuat dosa. Kemudian, Kami menjadikan kalian sebaagai pengganti- pengganti setelah mereka di muka bumi supaya Kami memperhatikan bagaimana kalian berbuat. ” [Yunus:13-14]

Juga Allah Al - ‘Aliyyu Al - Kabir menyatakan,

ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﺒَﺎﺀِ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯ ﻧَﻘُﺼُّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻗَﺎﺋِﻢٌ ﻭَﺣَﺼِﻴﺪٌ .ﻭَﻣَﺎ ﻇَﻠَﻤْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻇَﻠَﻤُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬُﻢْ ﻓَﻤَﺎ ﺃَﻏْﻨَﺖْ ﻋَﻨْﻬُﻢْﺁﻟِﻬَﺘُﻬُﻢُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ ﺷَﻲْﺀٍ ﻟَﻤَّﺎ ﺟَﺎﺀَﺃَﻣْﺮُ ﺭَﺑِّﻚَ ﻭَﻣَﺎ ﺯَﺍﺩُﻭﻫُﻢْ ﻏَﻴْﺮَ ﺗَﺘْﺒِﻴﺐٍ . ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﺧْﺬُ ﺭَﺑِّﻚَﺇِﺫَﺍ ﺃَﺧَﺬَ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯ ﻭَﻫِﻲَ ﻇَﺎﻟِﻤَﺔٌ ﺇِﻥَّ ﺃَﺧْﺬَﻩُ ﺃَﻟِﻴﻢٌ ﺷَﺪِﻳﺪٌ . ﺇِﻥَّﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﺂﻳَﺔً ﻟِﻤَﻦْ ﺧَﺎﻑَ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺫَﻟِﻚَ ﻳَﻮْﻡٌﻣَﺠْﻤُﻮﻉٌ ﻟَﻪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻳَﻮْﻡٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺩٌ.

“Itulah beberapa berita tentang negeri -negeri (yang telah dibinasakan ) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad ); di antara negeri -negeri itu sebagian masih memiliki bekas -bekas , ada (pula )yang telah musnah . Dan tidaklah Kami menganiaya mereka , tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri . Oleh karena itu,sesembahan apapun yang mereka seru yang bukan Allah tiadalah bermanfaat sedikit pun bagi mereka tatkala perintah (adzab )Rabb- mu datang . Dan sembahan -sembahan itu tidaklah menambah sesuatu kepada mereka , kecuali kebinasaan belaka. Dan demikianlah adzab Rabb-mu apabila Dia mengadzab penduduk negeri -negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab - Nya sangatlah pedih lagi keras .Sesungguhnya, pada keadaan yang demikian itu , benar - benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada adzab akhirat. Itulah hari ketika semua manusia dikumpul untuk (menghadap kepada - )Nya , dan itulah hari yang disaksikan (oleh seluruh makhluk ).” [Hud:100-103]

Rabbul ‘Izzah menyatakan,

ﻭَﻗَﻮْﻡَ ﻧُﻮﺡٍ ﻟَﻤَّﺎ ﻛَﺬَّﺑُﻮﺍ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞَ ﺃَﻏْﺮَﻗْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻫُﻢْﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺁﻳَﺔً ﻭَﺃَﻋْﺘَﺪْﻧَﺎ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻋَﺬَﺍﺑًﺎ ﺃَﻟِﻴﻤًﺎ. ﻭَﻋَﺎﺩًﺍﻭَﺛَﻤُﻮﺩَ ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺏَ ﺍﻟﺮَّﺱِّ ﻭَﻗُﺮُﻭﻧًﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺫَﻟِﻚَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ. ﻭَﻛُﻠًّﺎﺿَﺮَﺑْﻨَﺎ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺄَﻣْﺜَﺎﻝَ ﻭَﻛُﻠًّﺎ ﺗَﺒَّﺮْﻧَﺎ ﺗَﺘْﺒِﻴﺮًﺍ.

“Dan (Kami telah membinasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan para rasul . Kami menenggelamkan mereka dan menjadikan (kisah) mereka itu sebagai pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan adzab yang pedih bagi orang-orang zhalim; dan (Kami telah membinasakan) kaum ‘A d,Tsamud , dan penduduk Rass ,serta banyak (lagi) generasi diantara (kaum -kaum ) itu . Dan masing- masing telah Kami jadikan perumpamaan, dan masing -masing benar -benar telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya .” [Al-Furq an:37-39]

Banyak lagi nash- nash ayat Al -Qur` an yang mengingatkan tentang kehancuran umat -umat sebelum kita .Rasulullah shallall a hu ‘alaihi wasallam juga telah menerangkan berbagai bentuk kebinasaan umat -umat yang telah berlalu dalam sejumlah hadits yang telah dimaklumi dalam pembahasan ini . Mengingat pentingnya pembahasan ini , dan agar tidak mengikuti jejak umat - umat terdahulu sehingga kita tidak terjatuh ke dalam jurang kebinasaan yang sama, mungkinakan menjadi hal yang sangat berharga dan bekal yang sangat bermakna bila kita menelusuri berbagai hal yang mengakibatkan mereka berkubang kehancuran dan kebinasaan tersebut .


Berikut uraian beberapa hal yang mengakibatkan kehancuran umat-umat terdahulu.
  • Pertama : Kafir terhadap Nikmat dan Tidak Mensyukuri Nikmat.
Allah Subha nahu wa Ta ’al a mengingatkan,

ﻭَﺿَﺮَﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﺜَﻠًﺎ ﻗَﺮْﻳَﺔً ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺁﻣِﻨَﺔً ﻣُﻄْﻤَﺌِﻨَّﺔً ﻳَﺄْﺗِﻴﻬَﺎﺭِﺯْﻗُﻬَﺎ ﺭَﻏَﺪًﺍ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻣَﻜَﺎﻥٍ ﻓَﻜَﻔَﺮَﺕْ ﺑِﺄَﻧْﻌُﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺄَﺫَﺍﻗَﻬَﺎﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﺒَﺎﺱَ ﺍﻟْﺠُﻮﻉِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻮْﻑِ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﺼْﻨَﻌُﻮﻥَ.

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan ) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat -nikmat Allah. Oleh karena itu, Allah menimpakan bencana kelaparan dan ketakutan kepada mereka disebabkan oleh perbuatan mereka .” [An-Nahl:112]

Allah juga menjelaskan keadaan kaum Sab a` dalam firman - Nya ,

ﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﺴَﺒَﺈٍ ﻓِﻲ ﻣَﺴْﻜَﻨِﻬِﻢْ ﺁﻳَﺔٌ ﺟَﻨَّﺘَﺎﻥِ ﻋَﻦْ ﻳَﻤِﻴﻦٍﻭَﺷِﻤَﺎﻝٍ ﻛُﻠُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺭِﺯْﻕِ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺑَﻠْﺪَﺓٌ ﻃَﻴِّﺒَﺔٌﻭَﺭَﺏٌّ ﻏَﻔُﻮﺭٌ. ﻓَﺄَﻋْﺮَﺿُﻮﺍ ﻓَﺄَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺳَﻴْﻞَ ﺍﻟْﻌَﺮِﻡِﻭَﺑَﺪَّﻟْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺑِﺠَﻨَّﺘَﻴْﻬِﻢْ ﺟَﻨَّﺘَﻴْﻦِ ﺫَﻭَﺍﺗَﻲْ ﺃُﻛُﻞٍ ﺧَﻤْﻂٍ ﻭَﺃَﺛْﻞٍﻭَﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﻦْ ﺳِﺪْﺭٍ ﻗَﻠِﻴﻞٍ. ﺫَﻟِﻚَ ﺟَﺰَﻳْﻨَﺎﻫُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍﻭَﻫَﻞْ ﻧُﺠَﺎﺯِﻱ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻜَﻔُﻮﺭَ.

"Sesungguhnya bagi kaum Sab a` ,ada tanda (kekuasaan Allah) ditempat kediaman mereka , yaitu dua buah kebun yang berada disebelah kanan dan di sebelah kiri.(Dikatakan kepada mereka ),‘Makanlah kalian berupa rezeki yang Rabb kalian (anugerahkan )dan bersyukurlah kalian kepada -Nya. (Negerimu ) adalah negeri yang baik dan (Rabb- mu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun .’Akan tetapi, mereka berpaling maka Kami mendatangkan banjir besar kepada mereka dan mengganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pepohonan ) yang berbuah pahit ,pohon Atsl , dan sedikit pohon Sidr.

Demikianlah, Kami membalas mereka karena kekafiran mereka .Dan Kami tidak menjatuhkan adzab (yang demikian itu ), kecuali hanya kepada orang -orang yang sangat kafir .” [Saba`:15-17]

Ketahuilah, bahwa salah satu penyebab turunnya siksaan adalah hilangnya kesyukuran terhadap nikmat -nikmat Allah.


 Allah Jalla Jalaluhu berfirman ,

ﻣَﺎ ﻳَﻔْﻌَﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻌَﺬَﺍﺑِﻜُﻢْ ﺇِﻥْ ﺷَﻜَﺮْﺗُﻢْ ﻭَﺁﻣَﻨْﺘُﻢْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُﺷَﺎﻛِﺮًﺍ ﻋَﻠِﻴﻤًﺎ.

“Mengapa Allah menyiksa kalian jika kalian bersyukur dan beriman? Dan adalah Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” [An-Nis a`:147]

Makna ayat di atas adalah bahwa Allah tidak akan menyiksa kalian sepanjang kalian selalu bersyukur dan beriman kepada - Nya . Jadi, ketika kalian tidak bersyukur dan tidak beriman, Allah akan menyiksa kalian.


  • Kedua : Menyelisihi Perintah Rasulullah shallall a hu ‘alaihi wa sallam
Allah ‘ Azzat ‘Azhamatuhu mengingatkan kisah kaum ‘Ad  dalam firman-Nya ,

ﻭَﺗِﻠْﻚَ ﻋَﺎﺩٌ ﺟَﺤَﺪُﻭﺍ ﺑِﺂﻳَﺎﺕِ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﻋَﺼَﻮْﺍ ﺭُﺳُﻠَﻪُ ﻭَﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﺍﺃَﻣْﺮَ ﻛُﻞِّ ﺟَﺒَّﺎﺭٍ ﻋَﻨِﻴﺪٍ. ﻭَﺃُﺗْﺒِﻌُﻮﺍ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻌْﻨَﺔًﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻟَﺎ ﺇِﻥَّ ﻋَﺎﺩًﺍ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻬُﻢْ ﺃَﻟَﺎ ﺑُﻌْﺪًﺍ ﻟِﻌَﺎﺩٍﻗَﻮْﻡِ ﻫُﻮﺩٍ.

"Dan demikianlah (kisah) kaum ‘ Ad  yang mengingkari tanda - tanda kekuasaan Rabb mereka, mendurhakai rasul -rasul Allah , dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang - wenang lagi menentang (kebenaran ). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini begitu pula pada hari kiamat . Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘ Ad itu kafir kepada Rabb mereka . Ingatlah, binasalah kaum ‘Ad, (yaitu) kaum Hud itu.” [Hud:59-60]

Kepada umat ini, Allah ‘Azza waJalla mengingatkan ,

ﻓَﻠْﻴَﺤْﺬَﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺨَﺎﻟِﻔُﻮﻥَ ﻋَﻦْ ﺃَﻣْﺮِﻩِ ﺃَﻥْ ﺗُﺼِﻴﺒَﻬُﻢْ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﺃَﻭْﻳُﺼِﻴﺒَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﺃَﻟِﻴﻢٌ.

"Maka , hendaklah orang- orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab pedih .” [An-Nur:63]


  • Ketiga : Perbuatan Kezhaliman
Allah ‘ Azza wa Jalla berfirman ,

ﻭَﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯ ﺃَﻫْﻠَﻜْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻟَﻤَّﺎ ﻇَﻠَﻤُﻮﺍ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻤَﻬْﻠِﻜِﻬِﻢْﻣَﻮْﻋِﺪًﺍ.

“Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zhalim, dan Kami telah menetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka .” [Al-Kahf:59]

Allah juga mengingatkan kebinasaan sejumlah umat-umat terdahulu dalam Tanzil-Nya ,

ﻓَﻜُﻠًّﺎ ﺃَﺧَﺬْﻧَﺎ ﺑِﺬَﻧْﺒِﻪِ ﻓَﻤِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺣَﺎﺻِﺒًﺎﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﺃَﺧَﺬَﺗْﻪُ ﺍﻟﺼَّﻴْﺤَﺔُ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﺧَﺴَﻔْﻨَﺎ ﺑِﻪِﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﺃَﻏْﺮَﻗْﻨَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻴَﻈْﻠِﻤَﻬُﻢْﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬُﻢْ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻮﻥَ.

"Maka , Kami menyiksa tiap - tiap (mereka itu ) disebabkan oleh dosanya. Di antara mereka , ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil , di antara mereka , ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, di antara mereka , ada yang Kami benamkan ke dalam bumi , dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan. Dan Allah sekali -kali tidak hendak menzhalimi mereka , tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri.” [Al-‘Ankabut:40]

Rasulullah shallall a hu ‘alaihi wa sallam juga mengingatkan,

ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻈُّﻠْﻢَ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻈُّﻠْﻢَ ﻇُﻠُﻤَﺎﺕٌ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍﺍﻟﺸُّﺢَّ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸُّﺢَّ ﺃَﻫْﻠَﻚَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ ﺣَﻤَﻠَﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻰﺃَﻥْ ﺳَﻔَﻜُﻮﺍ ﺩِﻣَﺎﺀَﻫُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺘَﺤَﻠُّﻮﺍ ﻣَﺤَﺎﺭِﻣَﻬُﻢْ

"Berhati - hatilah kalian terhadap kezhaliman karena kezhaliman adalah kegelapan di atas kegelapan pada hari kiamat .
Berhati- hatilah kalian terhadap kekikiran karena kekikiran itulah yang membinasakan orang -orang sebelum kalian , membuat mereka menumpahkan darah antara sesama mereka , dan menghalalkan kehormatan mereka .” [2]

Ingatlah, bahwa kezhaliman ada tiga jenis :
  •   Kezhaliman terbesar , yaitu Perbuatan kesyirikan .
  •   Kezhaliman antara hamba dan Rabb- nya, yaitu dosa - dosa selain kesyirikan.
  •   Kezhaliman antara sesama makhluk .


  • Keempat : Banyaknya Kerusakan dan Kebejatan 
Allah Jalla Jalaluhu berfirman ,

ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﺭَﺩْﻧَﺎ ﺃَﻥْ ﻧُﻬْﻠِﻚَ ﻗَﺮْﻳَﺔً ﺃَﻣَﺮْﻧَﺎ ﻣُﺘْﺮَﻓِﻴﻬَﺎ ﻓَﻔَﺴَﻘُﻮﺍﻓِﻴﻬَﺎ ﻓَﺤَﻖَّ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝُ ﻓَﺪَﻣَّﺮْﻧَﺎﻫَﺎ ﺗَﺪْﻣِﻴﺮًﺍ.

“Dan jika hendak membinasakan suatu negeri , Kami memerintahkan kepada orang- orang yang hidup mewah di negeri itu (supayamenaati Allah ), tetapi mereka melakukan kefasikan dalam negeri itu maka sudah sepantasnya perkataan ( ketentuan Kami ) berlaku terhadapnya , kemudian Kami menghancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” [Al-Isra`:16]

Pada suatu malam, Rasulullah shallall ahu ‘alaihi wa sallam terjaga dari tidur beliau, lalu bersabda kepada Zainab bintu Jahsy radhiyallahu ‘anha,

ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻳْﻞٌ ﻟِﻠْﻌَﺮَﺏِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮٍّ ﻗَﺪِ ﺍﻗْﺘَﺮَﺏَ ﻓُﺘِﺢَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻣِﻦْ ﺭَﺩْﻡِ ﻳَﺄْﺟُﻮْﺝَ ﻭَﻣَﺄْﺟُﻮْﺝَ ﻣِﺜْﻞُ ﻫَﺬِﻩِ

“La Ilaha Illall ah, celakalah orang-orang Arab berupa kejelekan yang telah dekat . Sungguh telah terbuka, pada hari ini , besi kurungan Ya ’juj dan Ma ’juj sebesar ini (Perawi melingkarkan ibu jari dan jari tengahnya). ”Zainab bintu Jahsy radhiyall ahu 'anha bertanya , “ Wahai Rasulullah , apakah kami akan dibinasakan , sementara orang- orang shalih berada di tengah-tengah kita?”

Beliau menjawab ,

ﻧَﻌَﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺜُﺮَ ﺍﻟْﺨَﺒَﺚُ

“Iya, apabila kebejatan sudah sangat banyak. ” [3]



  • Kelima : Perbuatan Dosa dan Maksiat , 
Allah ‘ Azza wa Jalla berfirman ,

ﺃَﻟَﻢْ ﻳَﺮَﻭْﺍ ﻛَﻢْ ﺃَﻫْﻠَﻜْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﻗَﺮْﻥٍ ﻣَﻜَّﻨَّﺎﻫُﻢْ ﻓِﻲﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻧُﻤَﻜِّﻦْ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْﻣِﺪْﺭَﺍﺭًﺍ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟْﺄَﻧْﻬَﺎﺭَ ﺗَﺠْﺮِﻱ ﻣِﻦْ ﺗَﺤْﺘِﻬِﻢْ ﻓَﺄَﻫْﻠَﻜْﻨَﺎﻫُﻢْﺑِﺬُﻧُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺸَﺄْﻧَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻫِﻢْ ﻗَﺮْﻧًﺎ ﺁﺧَﺮِﻳﻦَ.

 "Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal Kami telah meneguhkan (kedudukan) mereka di muka bumi dengan (keteguhan) yang belum pernah Kami berikan kepada kalian, serta Kami mencurahkan hujan lebat atas mereka dan menjadikan sungai- sungai mengalir di bawah mereka , kemudian Kami membinasakan mereka karena dosa mereka sendiri , dan Kami menciptakan generasi lain sesudah mereka .” [Al - An ’am: 6]



  • Keenam : Berlomba - Lomba dalam Menggapai Dunia.
Nabi shallall ahu ‘ alaihi wa sallam bersabda,

ﻓَﻮَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻔَﻘْﺮَ ﺃَﺧْﺸَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ. ﻭَﻟَﻜِﻨِّﻲ ﺃَﺧْﺸَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْﺃَﻥْ ﺗُﺒْﺴَﻂَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﺑُﺴِﻄَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ ﻓَﺘَﻨَﺎﻓَﺴُﻮْﻫَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻨَﺎﻓَﺴُﻮْﻫَﺎ ﻭَﺗُﻬْﻠِﻜَﻜُﻢْ ﻛَﻤَﺎﺃَﻫْﻠَﻜَﺘْﻬُﻢْ

“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang saya khawatirkan terhadap kalian. Akan tetapi , saya mengkhawatirkan bahwa dunia akan dihamparkan untuk kalian sebagaimana telah dihamparkan untuk umat -umat sebelum kalian,kemudian kalian akan berlomba -lomba mendapatkannya sebagaimana orang- orang sebelum kalian berlomba -berlomba mendapatkannya ,kemudian kalian pun dibinasakan oleh dunia itu sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah dibinasakan olehnya.” [4]

Itulah harta yang melalaikan banyak manusia . Manusia telah lupa, bahwa harta adalah amanah dan nikmat yang akan dipertanggungjawabkan, sehingga berbuat melampaui batas dalam kehidupannya.

Allah Subhanahu wa Ta ’al a telah mengingatkan,

ﻭَﻟَﻮْ ﺑَﺴَﻂَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕَ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻟَﺒَﻐَﻮْﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻟَﻜِﻦْﻳُﻨَﺰِّﻝُ ﺑِﻘَﺪَﺭٍ ﻣَﺎ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﺇِﻧَّﻪُ ﺑِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑَﺼِﻴﺮٌ.

"Dan jika Allah melapangkan rezeki hamba - hamba - Nya , niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di muka bumi , tetapi Dia menurunkan sesuai dengan ukuran yang Dia kehendaki .Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan ) hamba -hamba -Nya lagi Maha Melihat .”[Asy-Syura:27]

Allah Jalla Jalaluhu juga mengingatkan,

ﻛَﻠَّﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻟَﻴَﻄْﻐَﻰ . ﺃَﻥْ ﺭَﺁﻩُ ﺍﺳْﺘَﻐْﻨَﻰ .

“Sekali - kali tidak ! Sesungguhnya manusia benar - benar melampaui batas karena melihat dirinya yang serba cukup. ” [Al- ‘Alaq : 6- 7]



  • Ketujuh : Bermuamalah dengan Cara Riba dan Tersebarnya Perzinahan
Rasulullah shallall a hu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﺎ ﻇَﻬَﺮَ ﻓِﻲْ ﻗَﻮْﻡٍ ﺍﻟﺮِّﺑَﺎ ﻭَﺍﻟﺰِّﻧَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﺣَﻠُّﻮﺍ ﺑِﺄَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْﻋِﻘَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ

“Tidaklah riba dan perzinahan tampak pada suatu kaum , kecuali bahwa mereka telah menghalalkan siksa Allah ‘Azza wa Jalla terhadap diri- diri mereka sendiri.” [5]



  • Kedelapan : Meremehkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar 
Nabi shallall ahu ‘ alaihi wa sallam menyatakan,

ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻡٍ ﻳُﻌْﻤَﻞُ ﻓِﻴْﻬِﻢْ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌَﺎﺻِﻲْ ﺛُﻢَّ ﻳَﻘْﺪِﺭُﻭْﻥَ ﻋَﻠَﻰﺃَﻥْ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﺛُﻢَّ ﻻَ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﺇِﻻَّ ﻳُﻮْﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳَﻌُﻤَّﻬُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُﻣِﻨْﻪُ ﺑِﻌِﻘَﺎﺏٍ

"Tidaklah suatu kaum yang kemaksiatan - kemaksiatan diperbuat di antara mereka ,kemudian mereka sanggup untuk mengubahnya, tetapi mereka tidak mengubahnya, kecuali dikhawatirkan bahwa Allah akan menimpakan siksaan kepada mereka secara umum .” [6]



  • Kesembilan : Hilangnya Keadilan dan Tidak Ditegakkannya Hukum-Hukum Allah. 
Rasulullah shallall a hu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻫْﻠَﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺇِﺫَﺍ ﺳَﺮَﻕَ ﻓِﻴْﻬِﻢُﺍﻟﺸَّﺮِﻳْﻒُ ﺗَﺮَﻛُﻮْﻩُ ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺮَﻕَ ﻓِﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟﻀَّﻌِﻴْﻒُ ﺃَﻗَﺎﻣُﻮﺍﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﺤَﺪَّ ، ﻭَﺍﻳْﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻓَﺎﻃِﻤَﺔَ ﺍﺑْﻨَﺔَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍﺳَﺮَﻗَﺖْ ﻟَﻘَﻄَﻌْﺖُ ﻳَﺪَﻫَﺎ

"Sesungguhnya , hal yang membinasakan umat - umat sebelum kalian adalah , apabila seseorang yang terhormat diantara mereka mencuri , mereka membiarkannya, (tetapi,) jika seseorang yang lemah di antara mereka mencuri , mereka menegakkan hukum had terhadapnya. Demi Allah ,andai kata Fathimah, putri (Nabi) Muhammad, mencuri , sungguhsaya akan memotong tangannya.” [7]



  • Kesepuluh : Ekstrem dalam Segala Perkara.
 Nabi shallall ahu ‘ alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﺍﻟْﻐُﻠُﻮَّ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻫَﻠَﻚَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻐُﻠُﻮِّ ﻓِﻲﺍﻟﺪِّﻳْﻦِ

“Berhati - hatilah kalian terhadap sikap ekstrem karena sesungguhnya hal yang membinasakan orang- orang sebelum kalian adalah sikap ekstrem dalam beragama .” [8]

Beliau shallall ahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda sebanyak tiga kali,

ﻫَﻠَﻚَ ﺍﻟْﻤُﺘَﻨَﻄِّﻌُﻮْﻥَ

“Celakalah Al- Mutanaththi ’un‘orang- orang yang berlebihan dalam ucapan dan perbuatan."[9]

Demikianlah sepuluh sebab kebinasaan umat -umat terdahulu.
Selain itu, ada sejumlah sebab lain yang belum diterangkan di sini .

▁▂▃▄▅▆▇████▇▆▅▄▃▂▁    

  • [1] Diriwayatkan oleh Al -Bukh ary ,Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Ma jahdari Abu Hurairah radhiyall ahu ‘ anhu.
  • [2] Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma.
  • [3] Diriwayatkan oleh Al - Bukhary,Muslim, At - Tirmidzy , dan Ibnu Majah.
  • [4] Diriwayatkan oleh Al - Bukhary,Muslim, At - Tirmidzy , dan Ibnu Majahdari Al- Miswar bin Makhramah radhiyallahu ‘anhuma.
  • [5] Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dianggap hasan lighairihi oleh Al- Albany rahimahullah dalam Shahih At -Targhib .
  • [6] Diriwayatkan oleh Abu Dawud , At -Tirmidzy , dan Ibnu Majah dari AbuBakr radhiyall ahu ‘anhu .
  • [7] Diriwayatkan oleh Al -Bukh ary ,Muslim, Abu Dawud, At -Tirmidzy , An -Nasa ` iy , dan Ibnu Majah dari Aisyah radhiyallahu ‘anha.
  • [8] Diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasa ` iy , Ibnu Ma jah, dan selainnya dari Ibnu ‘Abbas radhiyall ahu ‘anhuma .Dishahihkan oleh An - Nawawy , IbnuTaimiyah, dan Al - Alb any rahimahumullah. Lihatlah Ash-Shahi hah no . 1283 dan Zhil alul Jannah no. 98.
  • [9] Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Dawud dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
Klik

Kamis, 24 April 2014

Tata Cara Mengubur Bagian Tubuh yang Diamputasi

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ



Tanya :

Bagaimana tata cara menguburkan bagian anggota tubuh yang diamputasi karena penyakit?


Jawab :

Bagian tubuh yang diamputasi dibungkus dengan kain, akan tetapi tidak dimandikan, tidak disholati, dan dikubur di kuburan atau di tempat yang baik.
 Wallahu a’lam

 (lihat fatwa AlLajnah Ad Daimah no. 11266)

 (Ustadz Ayyub)


Ber'islamlah Secara Kaffah

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ

Tanya :

Berislamlah Secara Kaffah

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺩْﺧُﻠُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴِّﻠْﻢِ ﻛَﺎﻓَّﺔً

" Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan) ." Qs Al-Baqarah 208,
 Maksudnya masuk Islam secara keseluruhan bagaimana ya?


Jawab :

Yaitu pada seluruh syari’at agama Islam ini. 
Dan tidak meninggalkan sedikitpun dari syari’at Islam.
Dia tidak menjadi seseorang yang apabila syari’at ini sesuai dengan hawa nafsunya dia ikuti, akan tetapi kalau tidak sesuai dia tinggalkan dan dia selisihi. 
Justru yang semestinya bahwasanya hawa nafsu dan keinginan seseorang itu tunduk kepada syari’at agama ini. 
Wallahua’lam.

(Ustadz Ayyub)


Orang kafir, musyrik dan munafik itu di golongkan penghuni neraka

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ


Tanya :

Mengapa orang kafir, musyrik dan munafik itu di golongkan penghuni neraka?




Jawab :

Orang kafir, musyrik dan munafik adalah penghuni neraka karena mereka telah menentang ketetapan Allah ta'ala untuk beriman kepada-Nya, padahal Dialah yang menciptakan mereka dan menganugerahkan berbagai kenikmatan kepada mereka, maka tidak ada kezaliman yang lebih besardari kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan. 
   Dan karena sempurnanya keadilan Allah ta'ala, maka orang yang beriman dimasukkan ke dalam surga,dan orang yang kafir dimasukkan kedalam neraka, tentunya bukan suatu keadilan kalau disamakan.

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ


(Ustadz Sofyan Chalid Ruray)


IBNU SINA, CENDEKIAWAN MUSLIMKAH ?


ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah ('Ulama Besar Ahlussunnah Negeri Saudi Arabia) ditanya..



> PERTANYAAN :


"Syaikh yang mulia, semoga Allah memberi kebaikan kepadamu. 

Apa pendapatmu kepada orang yang memuji Ibnu Sina dan menjadikan dia termasuk salah satu ulama kaum muslimin? Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu."




> JAWABAN :


"Orang yang mengatakan hal tersebut berada diantara dua kemungkinan. Kemungkinan pertama dia adalah orang jahil dan tidak mengetahui keadaan Ibnu Sina, maka orang yang demikian tidak pantas untuk berbicara tentang Ibnu Sina, yang menjadi kewajibannya adalah diam. Kemungkinan kedua dia mengetahui keadaan asli Ibnu Sina, tahu kekafirannya, menetapkan hal tersebut, maka hukumnya sebagaimana Ibnu Sina, dan kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian. 


Karena diamengetahui dan menetapkan kekafiran Ibnu Sina namun dia malah memberikan pujian kepadanya, sungguh ini perkara yang berbahaya.

Akan tetapi sebagian orang yang memberikan pujian kepada Ibnu Sina karena penghormatan bahwa dia seorang dokter saja. Ini merupakan perkara dunia. 
Dia (Ibnu Sina) seorang dokter dan diantara orang kafir ada dokter yang lebih ahli dari pada Ibnu Sina, maka mengapa hanya mengkhususkan pujian kepada Ibnu Sina ? Mereka katakan, 'Karena Ibnu Sina itu menyandarkan dirinya kepada Islam, sehingga ini merupakan kebanggaan untuk Islam.
'Kita katakan,'Islam berlepas diri darinya dan Islam tidak membutuhkannya.

'Kesimpulannya bahwa Ibnu Sina tidak layak untuk dipuji dan diberi rekomendasi karena dia seorang penganut sekte Bathiniyyah (salah satu aliran Syi’ah), seorang ahli filsafat, atheis, dia bolehnya menyatakan bahwa alam ini terdahulu (maksudnya alam lebih dahulu ada dibandingkan Allah)."





_______________________________________________



[At Ta’liiq Al Mukhtashar ‘alalQasiidah An Nuuniyah, hal. 1328]


Semoga Bermanfaat !  

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ