Sabtu, 13 Juni 2015

Bekal Menghadapi Ramadhan

🌹Ibnu Rajab al Hanbali -rahimahullah- berkata : 

شعبان كالمقدمة لرمضان

"Sya'ban Itu seperti pembukaan bagi Ramadhan"

🌔Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma berkata : "Manusia berkumpul untuk melihat Hilal (Ramadhan), Maka aku mengkhabarkan kepada Nabi bahwa saya telah melihatnya, maka Beliaupun berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa"

💧Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : 

جاءكم رمضان، شهر مبارك

"Telah Datang kepada kalian Ramadhan, bulan yanh penuh keberkahan"

💧Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : 

من صام رمضان ايماناوحتسابا غفرله ماتقدم من ذنبه

"Barangsiapa berpuasa di ramadhan dengan iman dan ihtisab maka di ampuni dosanya yg telah lalu"

*yang dimaksud di sini adalah dosa dosa kecil, adapun dosa besar tidak bisa terhapus kecuali dengan tobat.

*Syaikh Abdul 'Aziz aalu Syaikh menjelaskan bahwa jika seseorang tidak memiliki dosa kecil maka kadar dosa besarnya dikurangi, dan jika dosa kecilnya tidak ada -terhapus dengan amalan kebaikan- dan juga tidak ada juga dosa besar -sudah terhapus dengan tobat- maka Shalat malam, puasanya untuk mengangkat derajatnya.

💧Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

من حرم خيرهافقدحرم

"Barangsiapa yg diharamkan dari kebaikan Ramadhan maka dia telah diharamkan (dari kebaikan di bulan bulan lainnya)"

*Jika yang dibulan ramadhan saja yang berlimpah kebaikan dan keberkahan dia tidak mendapatkan kebaikannya, terlebih lagi di bulan lain.

👣Dari Abu Hurairah :
Nabi naik ke atas mimbar, kemudian beliau mengatakan 'Aamiin'...'Aamiin'... 'Aamiin'...
Para sahabat bertanya : "Ya Rasulullah, Apa yang anda aminkan...?"
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Tadi Jibril mendatangiku dan berkata, 'Semoga Celaka bagi seseorang yang datang kepadanya Ramadhan, kemudian Ramadhan pergi dalam keadaan dia belum terampuni dosanya' katakan wahai Muhammad, 'Aamiin', maka saya mengatakan, 'Aamiin'
'Semoga kerugian bagi seseorang yang menjumpai kedua orangtuanya tapi tidak bisa menjadi sebab baginya masuk ke surga'
'Semoga kerugian bagi seseorang yang namamu di sebut di sisinya tapi dia tidak bershalawat'

🌹Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."

🌔Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

الصوم جنة

"Puasa itu perisai"

💦Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

وينادى منادي : ياباغي الخيراقبل، وياباغي الشر اقصر

"Wahai yang mengharapkan kebaikan, sambutlah. Wahai yang menginginkan kejelekan tahanlah."

*Ibnu Fadhl : "Para salaf berdoa enam bulan sebelumnya agar mereka bisa mendapatkan Ramadhan"

🌴Usamah bin Zaid berkata radhiallahu 'anhu berkata : 'Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu bersungguh berpuasa di luar ramadhan melebihi bulan Sya'ban'
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Itu adalah bulan yang manusia lalai darinya, antara Rajab dan Ramadhan, itu adalah bulan di mana amalan amalan di angkat kepada Allah, dan saya senang kalau amalanku di angkat dalam keadaan saya berpuasa"'

💦"Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah berpuasa lebih banyak di luar Ramadhan kecuali di bulan Sya'ban.

👉Pernah suatu ketika tiga orang Shahabat radhiyallaahu ‘anhum datang bertanya kepada isteri-isteri Nabi shal-lallaahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadahan beliau. Kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan ibadah mereka. Salah seorang dari mereka berkata: “Adapun saya, maka sungguh saya akan puasa sepanjang masa tanpa putus.” Shahabat yang lain ber-kata: “Adapun saya, maka saya akan shalat malam selama-lamanya.” Yang lain berkata, “Sungguh saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan nikah selama-lamanya... dst” Ketika hal itu didengar oleh Nabi shal-lallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda:

أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا؟ أَمَا وَاللهِ إِنِّي َلأَخْشَاكُمْ ِللهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، وَلَكِنِّي أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّى وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي.

“Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu? Demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut kepada Allah dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku ber-buka, aku shalat dan aku pun tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyukai Sunnahku, ia tidak termasuk golonganku.”

🌴Mempersiapkan Diri Untuk Melakukan Ketaatan.

🌔Bekal Bekal Menghadapi Ramadhan💦

1⃣. Mempersiapkan Bekal Iman
💦Allah berfirman : 
"Wahai orang orang yang beriman..."

💧Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : 

٠ من صام رمضان ايماناوحتسابا
٠ من قام رمضان ايماناوحتسابا
٠ من قام ليلة القدرايماناوحتسابا

🎈Ihtisab :

قال تعالى في القدسي: يدع طعمه وشربه وشهوته من اجلي 
"Allah Ta'ala berfirman sebagaimana dalam hadits qudsy : "(orang yang berpuasa) telah meninggalkan makannya dan minumnys dan syahwatnya untukku"

2⃣. Membekali diri dengan Ilmu.
💧Rasulullah pernah keluar di Bulan Ramadhan -Fathul Makkah- dan singgah di suatu tempat dan minum, sehingga para sahabat ikut berbuka dan sebagian tetap berpuasa sehingga mereka keletihan, maka hal ini disampaikan kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "mereka itu telah bermaksiat 3x".

💧Dari Jabir : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

ليس من البر الصيام في السفر

 "Bukanlah suatu kebaikan berpuasa ketika safar"

Faidah : 
- Orang yang bersafar dalam keadaan meletihkan dan membahayakan dirinya maka haram baginya berpuasa.
- Jika meletihkan tapi tidak sampai membahayakan dirinya maka lebih utama tidak berpuasa.

👉Adi bin Hatim, ketika beliau melihat ayat :
'Makan dan minumlah kalian sampai jelas antara benang putih dan hitam dari waktu Fajar', maka beliau mengambil benang hitam putih.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "bukan itu maksudnya, yang di maksud adalah gelapnya malam dan putihnya siang"

👉Ibnu Umar : Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memiliki dua mu'adzin. Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

ان بلالا يؤذن بليل فكلواوشربواحتى يؤذن بن ام مكتوم

"Sesungguhnya Bilal adzan ketika masih gelap, maka makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan"

*Dan waktunya tidak lama, sewaktu turunnya Bilal dan Naiknya Ibnu Ummi Maktum ke tempat Adzan.

💧Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

من صام يوم يشك فيه فقد عاصى ابالقاسم

"Barang siapa yang berpuasa di hari yang masih meragukan maka dia telah bermaksiat kepada Rasulullah"

3⃣. Mempersiapkan Taqwa.
💦Allah berfirman :
"Berbekallah kalian, dan sebaik baik bekal adalah Taqwa"

💦Allah juga berfirman :

انمايتقبل الله من المتقين

"Allah hanyalah menerima dari orang orang yang bertaqwa"

💦Allah berfirman berkaitan dengan puasa : "Agar kalian bertaqwa"

*Taqwa : "Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah"

⭐Berkata Ibnu Qudamah -rahimahullah-;

✒ "للـصــوم ثـلـاث مــراتــب:
1⃣ صــوم العـمــوم،
 2⃣وصـوم الخـصــوص،
3⃣ وصـوم خـصــوص الخـصــوص.

● فأمـا صـوم العـمــوم فـهـو:

كـف البـطــن والـفــرج عـن قـضـاء الشـهــوة.

● وأمــا صــوم الخـصـوص:

فـهـو كـف الـنظــر، واللسـان، والـيـد، والـرجـل، والسـمــع، والبـصــر، وسـائــر الجــوارح عـن الآثــام.

● وأمـا صـوم خصـوص الخـصـوص فهـو:

 صـوم القـلــب عـن الهـمــم الدنيـئــة، والأفـكــار المـبـعـدة عـن اللّٰه".


"Pada puasa ada tiga tingkatan;

1⃣puasa umum
2⃣puasa khusus
3⃣puasa yang paling terkhusus 
▪adapun puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari memenuhi  syahwatnya
▪adapun puasa khusus adalah menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran, penglihatan dan anggota badan lainnya dari dosa-dosa
▪adapun puasa paling terkhusus adalah berpuasanya hati dari keinginan-keinginan rendahan serta pikiran-pikiran yang menjauhkan dari Allah -azza wa jalla
📒Mukhtashar Minhajil Qashidin (44)

4⃣. Mempersiapkan Kesabaran
Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Bulan Ramadhan adalah Bulan Kesabaran"

*Datang seorang laki2 yang sudah lama tidak berjumpa dengan Nabi dengan pemampilan yang sangat berbeda dengan sebelumnya sampai sampai Nabi tidak mengenalnya. 
Dia bertanya "Ya Rasulullah apakah anda tidak mengenal saya"
Rasulullah berkata : "siapa engkau"
Orang tersebut berkata : "Saya al Bahili, yang pernah bertemu dengan engkau setahun lalu"
Rasulullah bersabda : "Apa yang menyebabkan kamu berubah, padahal dulu engkau seorang yang baik penampilannya?"
Dia berkata : "Saya tidak pernah makan sejak saya berpisah denganmu wahai Rasulullah kecuali Malam hari"
Rasulullah bersabda : "Engkau telah menyiksa dirimu sendiri, kamu berpuasa saja pada bulan kesabaran"

*Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin : "Ketika seseorang berpuasa maka dia telah bersabar di atas tiga bentuknya"

💦Allah Ta'ala berfirman :

انمايوفى الصابرون اجرهم بغير حساب

 "Hanya saja ora ng yang bersabar itu diberi balasan tanpa batas"

💧عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : جاء رجل إلي النبي صلي الله عليه و سلم فقال : هلكت يا رسول الله, قال : ((وما أهلكك؟ قال : وقعت علي امرتي في رمضان.فقال : ((هل تجد ما تعتق رقبة؟)) قال: لا, قال : ((فهل تستيع أن تصوم شهرينمتتابعين؟)) قال : لا, قال : ((فهل تجد ما تطعم ستين مسكينا؟)) قال : لا, ثم جلس,فأتي النبي صلى الله عليه و سلم بعرق فيه تمر, فقال: ((تصدق بهاذا)) فقال "أعلى أفقر منا؟! فما بين لابتيها أهل بيت أوحج إليه منا, فضحك النبي صلي الله عليهو سلم حتي بدت أنيابه: ثم قال ((اذهب فأطعم أهلك)) رواه السبعة, و اللفظ لمسلم.

Dari Abu Hurairoh–rodhiyallahu 'anhu-, dia berkata, "Seorang lelaki datang kepada Rasulullah–shallallahu 'alaihi wa sallam-, lelaki tersebut mengadu, "Celaka saya wahaiRasulullah", beliau bertanya, "Apa yang mencelakakanmu?", dia menjawab, "sayatelah menyetubuhi istri saya di (siang) bulan Ramadhan", lantas beliaubertanya, "Apakah kamu bisa membebaskan seorang budak?", dia menjawab, "Tidak",lalu beliau bertanya lagi, "Apakah kamu mampu shaum dua bulan berturut-turut?",dia menjawab, "Tidak". Beliau bertanya lagi, "Apakah kamu bisa memberi makan 60orang miskin?", dia menjawab, "Tidak". Kemudian beliau duduk. Kemudian Nabi–shallallahu 'alaihi wa sallam- dibawakan senampan kurma. Lalau beliaumemerintahkan lelaki tersebut, "bersedekahlah dengan ini", dia menyangkal,"Apakah ada orang yang lebih fakir daripada kami?" Tidak ada di Madinah (-pent)ini yang lebih membutuhkannya daripada kami. Maka nabi –shallallahu 'alaihi wasallam- tertawa sambai kelihatan gigi taring beliau. Kemudian beliau memerintahkan, "pergilah, dan berilah kurma ini untuk keluargamu". Diriwayatkanoleh Imam yang tujuh (sab'ah).

*Asal dalam syariat islam adalah kemudahan termasuk dalam puasa. Allah Ta'ala berfirman :

يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر


*Syaikh Abdul Muhsin al 'Abbad :

من كان لله تقيا كان شهوته قويا

"Barangsiapa yang makin bertaqwa kepada Allah maka syahwatnya makin kuat"

💦Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Jika seseorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah berbuat sia sia dan banyak berdebat, jika ada yang mencela dan mengajaknya berkelahi, maka hendaklah dia berkata : 'saya sedang berpuasa'"

5⃣. Bekal Mujaahadah (Kesungguhan).
Allah Ta'ala berfirman :
"Siapa yang bersungguh sungguh di jalan kami, niscaya kami tunjukkan dia jalan jalan kami"

👉Aisyah berkata : "Adalah Nabi bersungguh sungguh di Ramadhan, apa yang beliau tidak pernah melakukan kesungguhan semisalnya di luar Ramadhan" (HR. Tirmidzi)

👉Pernah suatu ketika tiga orang Shahabat radhiyallaahu ‘anhum datang bertanya kepada isteri-isteri Nabi shal-lallaahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadahan beliau. Kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan ibadah mereka. Salah seorang dari mereka berkata: “Adapun saya, maka sungguh saya akan puasa sepanjang masa tanpa putus.” Shahabat yang lain ber-kata: “Adapun saya, maka saya akan shalat malam selama-lamanya.” Yang lain berkata, “Sungguh saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan nikah selama-lamanya... dst” Ketika hal itu didengar oleh Nabi shal-lallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda:

أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا؟ أَمَا وَاللهِ إِنِّي َلأَخْشَاكُمْ ِللهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، وَلَكِنِّي أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّى وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي.

“Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu? Demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut kepada Allah dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku ber-buka, aku shalat dan aku pun tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyukai Sunnahku, ia tidak termasuk golonganku.” [Bukhari - Muslim]

👉Ibnu Abbas berkata : "Adalah Nabi orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau makin bertambah di bulan Ramadhan ketika bertemu Jibril, dan adalah Jibril berjumpa Nabi setiap malamnya di bulan Ramadhan dan mengajarkan al Qur'an" (Bukhari Muslim)

*Syaikh Albany : "Mengkhususkan membaca al Qur'an di bulan Ramadhan -meninggalkan ibadah sunnah lainnya- adalah amalan yang tidak ada asalnya dalam sunnah, yang ada asalnya dalam sunnah dan dikenal dalam Shahihain adalah memperbanyak membaca al Qur'an di bulan Ramadhan"

*Adapun yang diriwayatkan dari Malik, Az Zuhri bahwa mereka meninggalkan ibadah lainnya maka riwayat ini ada kelemahan di dalamnya. Kalaupun demikian maka mereka membaca al Qur'an disertai tadabbur.

6⃣. Merasa diawasi oleh Allah.
Allah berfirman : "Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)"

7⃣. Jujur
Rasulullah bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ " .

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).

8⃣. Bersegera untuk bertaubat
Rasulullah : "Demi Allah, sesungguhnya saya beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali"
Dalam riwayat lain disebutkan "100 kali"

💧💧💧💧💧
Diringkas dari Muhadharah Berjudul 🌹Bekal bekal Menyambut Ramadhan

🎓Oleh al Ustadz Fauzan abu Muhammad al Kutawy

☎ Mesjid Nurul Hidayah Bontoramba Makassar
💥25 Sya'ban 1436 H

🎈diringkas Oleh Abu Shafiyyah al Marusi dan di Muraja'ah ulang oleh Al Ustadz Fauzan al Kutawy

📝Silsilah Durus
☎085242245857

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Senin, 01 Juni 2015

Hukum Perayaan, Yasinan dan Sholat Khusus di Malam Nishfu Sya’ban




Hukum Perayaan, Yasinan dan Sholat Khusus di Malam Nishfu Sya’ban


بسم الله الرحمن الرحيم





Pertanyaan 1, 2, 5 dari Fatwa no. 2222:


س1: عندنا مساجد يجتمع فيها أناس في ليلة خمس عشرة من شعبان ويقرؤون سورة يس ثلاث مرات ويقرؤون المولد.


ج1 : هذا من البدع، وقد ثبت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: « من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد » (صحيح البخاري الصلح (2550),صحيح مسلم الأقضية (1718),سنن أبو داود السنة (4606),سنن ابن ماجه المقدمة (14),مسند أحمد بن حنبل (6/270)) ، وقوله في الحديث:


« وإياكم ومحدثات الأمور، فإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة » (سنن أبو داود السنة (4607),سنن الدارمي المقدمة (95))


والعبادات مبناها على الأمر والنهي والاتباع، وهذا العمل لم يأمر به رسول الله صلى الله عليه وسلم، ولم يفعله ولا فعله أحد من الخلفاء الراشدين ولا من الصحابة والتابعين.


وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم في بعض ألفاظ الحديث الصحيح: « من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد » (صحيح البخاري الصلح (2550),صحيح مسلم الأقضية (1718),سنن أبو داود السنة (4606),سنن ابن ماجه المقدمة (14),مسند أحمد بن حنبل (6/256)) ، وهذا العمل ليس عليه أمره صلى الله عليه وسلم فيكون مردودا يجب إنكاره؛ لدخوله فيما أنكره الله ورسوله، قال تعالى: { أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ } (سورة الشورى الآية 21) وهذا الأمر مما أحدثه الجهلة بغير هدى من الله، وقد كتب سماحة الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز رسالة في [حكم الاحتفال بليلة النصف من شعبان والاحتفال بليلة الإسراء والمعراج] (4)


اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء


عضو … نائب رئيس اللجنة … الرئيس


عبد الله بن غديان … عبد الرزاق عفيفي … عبد العزيز بن عبد الله بن باز


Tanya: Kami memiliki masjid-masjid yang padanya manusia berkumpul di malam tanggal 15 Sya’ban (Nishfu Sya’ban) dan mereka membaca surat Yasin 3 kali dan membaca maulid?


Jawab: Ini termasuk bid’ah (mengada-ada dalam agama), dan telah valid dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,


مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ


“Barangsiapa yang mengada-ngadakan perkara baru dalam agama kami ini apa-apa yang bukan daripadanya maka ia tertolak.” [HR. Al-Bukhari (2550) dan Muslim (1718), Abu Daud (4606), Ibnu Majah (14) Ahmad (6/270) dari Aisyah radhiyallahu’anha]


Dan sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam dalam hadits,


وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ


“Dan berhati-hatilah kalian terhadap perkara baru (bid’ah dalam agama) karena setiap bid’ah itu sesat.”[HR. Abu Dawud (4607) dan Ad-Darimi (95) dari ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu’anhu]


Dan ibadah dasarnya adalah perintah, larangan dan peneladanan (kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam), sedang amalan ini tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, tidak pernah pula beliau melakukannya, dan tidak pernah juga dilakukan oleh salah seorang Khulafaur Rasyidin, tidak sahabat yang lain dan tidak pula tabi’in.


Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda pada sebagian lafaz hadits yang shahih,


مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهْوَ رَد


“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Al-Bukhari (2550), Muslim (1718), Abu Daud (4606), Ibnu Majah (14) dan Ahmad (6/256) dari Aisyah radhiyallahu’anha]


Dan amalan ini tidak berdasar pada perintah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, maka ia tertolak serta wajib diingkari, karena ia termasuk yang dingkari oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah ta’ala befirman,


أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ


“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?!” [Asy-Syuro: 21]


Dan perkara ini termasuk yang diada-adakan oleh orang-orang bodoh tanpa ada petunjuk dari Allah ta’ala, dan Samaahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz telah menulis risalah tentang, “Hukum Perayaan Malam Nishfu Sya’ban dan Perayaan Malam Isra’ Mi’raj” (silakan merujuk ke risalah tersebut untuk mendapatkan keterangan yang lebih lengkap).”


Komite Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa


Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz


Anggota: AbdurRozzaq ‘Afifi, Abdullah Ghudayyan


[Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 3/63-64 no. 2222]



Adakah Sholat Khusus di Malam Nishfu Sya’ban?


Imam besar mazhab Syafi’i, An-Nawawi rahimahullah berkata,


الصلاة المعروفة بصلاة الرغائب وهي ثنتى عشرة ركعة تصلي بين المغرب والعشاء ليلة أول جمعة في رجب وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة وهاتان الصلاتان بدعتان ومنكران قبيحتان ولا يغتر بذكرهما في كتاب قوت القلوب واحياء علوم الدين ولا بالحديث المذكور فيهما فان كل ذلك باطل ولا يغتر ببعض من اشتبه عليه حكمهما من الائمة فصنف ورقات في استحبابهما فانه غالط في ذلك


“Sholat yang dikenal dengan nama sholat roghoib, yaitu sholat 12 raka’at antara maghrib dan isya pada malam Jum’at pertama bulan Rajab, demikian pula sholat malam nishfu Sya’ban sebanyak 100 raka’at, maka dua sholat ini adalah bid’ah yang mungkar lagi jelek. Dan janganlah tertipu dengan penyebutan dua sholat ini dalam kitab Quthul Qulub dan Ihya ‘Ulumud Diin, dan jangan pula tertipu dengan hadits (palsu) yang disebutkan pada dua kitab tersebut, karena semua itu batil. Jangan pula tergelincir dengan mengikuti sebagian ulama yang masih tersamar bagi mereka tentang hukum dua sholat ini, sehingga mereka menulis berlembar-lembar kertas tentang sunnahnya dua sholat ini, karena mereka telah salah besar dalam hal tersebut.” [Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, 4/56]


Dalam kitab Asy-Syafi’iyah yang lain, berkata Ad-Dimyathi rahimahullah,


قال المؤلف في إرشاد العباد: ومن البدع المذمومة التي يأثم فاعلها ويجب على ولاة الامر منع فاعلها: صلاة الرغائب اثنتا عشرة ركعة بين العشاءين ليلة أول جمعة من رجب. وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة، وصلاة آخر جمعة من رمضان سبعة عشر ركعة، بنية قضاء الصلوات الخمس التي لم يقضها. وصلاة يوم عاشوراء أربع ركعات أو أكثر. وصلاة الاسبوع، أما أحاديثها فموضوعة باطلة، ولا تغتر بمن ذكرها. اه.


“Berkata penulis dalam kitab Irsyadul Ibad: Dan termasuk bid’ah yang tercela, yang pelakunya berdosa, serta wajib bagi pemerintah untuk mencegah pelakunya adalah:


(1) Sholat raghoib 12 raka’at yang dikerjakan di antara Maghrib dan Isya pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab,


(2) Sholat nisfu Sya’ban 100 raka’at,


(3) Sholat Jum’at terakhir Ramadhan 17 raka’at dengan niat qodho sholat 5 waktu yang belum ia kerjakan,


(4) Sholat hari Asyuro 4 raka’at atau lebih,


(5) Sholat sunnah pekanan.


Adapun hadits-haditsnya palsu lagi batil, dan janganlah tertipu dengan orang yang menyebutkannya –Selesai-.” [Haasyiah I’anatit Thalibin, 1/312]


Dan disebutkan dalam fatwa Lajnah Daimah,


وبالجملة فإنه لم يصح شيء من الأحاديث التي وردت في فضيلة إحياء ليلة النصف من شعبان وصوم يومها عند المحققين من علماء الحديث؛ ولذا أنكروا قيامها وتخصيص يومها بالصيام، وقالوا إن ذلك بدعة، وعظم جماعة من العباد تلك الليلة اعتمادا على ما ورد من الأحاديث الضعيفة واشتهر عنهم ذلك فتابعهم عليه الناس، تحسينا للظن بهم


“Dan secara umum, sesungguhnya tidak ada satu pun hadits yang shahih tentang keutamaan menghidupkan (ibadah) malam Nishfu Sya’ban dan puasa pada siangnya menurut para peneliti dari kalangan ulama ahli hadits, oleh karena itu para ulama mengingkari sholat khusus di malam itu dan puasa khusus di waktu siangnya, dan mereka berpendapat bahwa itu adalah bid’ah. Adapun sekelompok ahli ibadah yang mengagungkan malam tersebut karena bersandar pada hadits-hadits yang lemah, dan menjadi terkenal amalan ini dari mereka, kemudian diikuti oleh manusia karena berprasangka baik kepada mereka saja.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 3/61, no. 884]





Demikian pula tidak ada do’a dan dzikir khusus di malam Nishfu Sya’ban, karena tidak ada satu pun dalil shahih yang menunjukkan hal tersebut. Terlebih lagi jika lafaz-lafaz dzikir dan doanya adalah hasil ciptaan manusia, tidak berdasar dalil, dan dilakukan dengan cara yang salah seperti dilakukan secara berjama’ah (koor) dan dinyanyikan, sehingga tidak jarang amalan-amalan tersebut sangat mengganggu kaum muslimin, maka kemungkarannya bertambah besar.


Juga bermaaf-maafan di bulan Sya’ban dengan alasan bahwa di bulan ini amalan diangkat juga tidak ada dalil yang mengkhususkan bermaaf-maafan tersebut, dan yang dituntut dari setiap muslim adalah saling memaafkan kapan dan di mana saja sesegera mungkin apabila terjadi perselisihan antara satu dengan yang lainnya.


Adapun amalan yang disunnahkan di bulan ini adalah memperbanyak puasa sunnah, sebagaimana dalam hadits Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata,


كَانَ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ قَدْ صَامَ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ قَدْ أَفْطَرَ ، وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلا قَلِيلا


“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berpuasa (sunnah) sampai kami pun mengatakan sungguh beliau telah berpuasa, dan beliau berbuka sampai kami pun mengatakan sungguh beliau telah berbuka. Dan aku sama sekali tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunnah) pada suatu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban, beliau pernah berpuasa di seluruh bulan Sya’ban, beliau pernah berpuasa hampir di seluruh bulan Sya’ban.” [HR. Muslim]


Sahabat yang Mulia Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhuma berkata, “Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa pada suatu bulan melebihi Sya’ban?” Beliau bersabda,


ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاس عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَان , وَهُوَ شَهْر تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلَى رَبّ الْعَالَمِينَ ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


“Sya’ban itu adalah bulan yang manusia melalaikannya, berada di antara Rajab dan Ramadhan, padahal ia adalah bulan diangkatnya amalan-amalan kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku ingin ketika amalanku diangkat, aku sedang berpuasa.” [HR. Abu Daud dan An-Nasaai, Shahih An-Nasaai: 2221]





Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan yang disunnahkan adalah berpuasa, juga menunjukkan keutamaan puasa Sya’ban sebagai bulan diangkatnya amalan dalam setahun, tetapi hadits ini tidak menkhususkan waktu diangkatnya amalan-amalan tersebut pada siang atau malam nisfu sya’ban, tidak pula amalan khususnya.


Sumber: http://sofyanruray.info/hukum-perayaan-yasinan-dan-sholat-khusus-di-malam-nishfu-syaban/


Pembahasan detail tentang puasa Sya’ban dapat dibaca dalam artikel Al-Ustadz Abdul Barr hafizhahullah yang berjudul, “Studi Komprehensif Hadits-hadits tentang Puasa Sya’ban” (http://sofyanruray.info/studi-komprehensif-hadits-hadits-tentang-puasa-syaban/)


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


www.facebook.com/sofyanruray.info