Minggu, 10 Oktober 2021

Doa Setelah Tahiyat Sebelum Salam

 بسم الله الرحمن الرحيم


_*Doa Setelah Tahiyat Sebelum Salam*_


*اَللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ* 

_Allaahumma bi'ilmikal ghoiba wa qudrotika 'alal kholqi_

*Ya Allah, dengan ilmuMu atas yang gaib dan dengan kemahakuasaanMu atas seluruh makhluk,*


*أَحْيِنِيْ مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِيْ،*

_ahyinii maa 'alimtal hayaata khoiron lii_

*Perpanjanglah hidupku, bila Engkau mengetahui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku.*


*وَتَوَفَّنِيْ إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِيْ،*

_wa tawaffanii idzaa 'alimtal wafaata khoiron lii,_

*Dan matikan aku dengan segera, bila Engkau mengetahui bahwa kematian lebih baik bagiku.*


*اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ،*

_Allaahumma innii as-aluka khosy-yataka fil ghoibi wasy-syahaadati,_

*Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu agar aku takut kepadaMu dalam keadaan sembunyi (sepi) atau ramai.*


*وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ،*

_wa as-aluka kalimatal haqqi fir-ridhoo wal ghodhobi,_

*Aku mohon kepadaMu, agar dapat berpegang dengan kalimat hak di waktu rela atau marah.*


*وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْغِنَى وَالْفَقْرِ،*

_wa as-alukal qoshda fil ghinaa wal faqri,_

*Aku minta kepadaMu, agar aku bisa melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir,*


*وَأَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ،*

_wa as-aluka na'iimaan laa yanfadu,_

*aku mohon kepadaMu agar diberi nikmat yang tidak habis*


*وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لاَ يَنْقَطِعُ،*

_wa as-aluka qurrota 'ainin laa yanqothi',_

*dan aku minta kepadaMu, agar diberi penyejuk mata yang tak putus*


*وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ،* 

_wa as-alukar-ridhoo ba'dal qodhoo-i,_

*Aku mohon kepadaMu agar aku dapat rela setelah qadhaMu (turun pada kehidupanku).*


*وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ،* 

_wa as-aluka bardal 'aisy ba'dal mauti,_

*Aku mohon kepadaMu kehidupan yang menyenangkan setelah kematian*


*وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ* 

_wa as-aluka ladz-dzatan-nazhori ilaa wajhika_

*Aku mohon kepadaMu kenikmatan memandang wajahMu (di Surga),*


*وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِيْ غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ،* 

_wasy-syauqo ilaa liqoo-ika fii ghoiri dhorroo-a mudhirratin wa laa fitnatin mudhillatin,_

*rindu bertemu denganMu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan.*


*اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِيْنَةِ اْلإِيْمَانِ* 

_allaahumma zayyinnaa biziinatil iimaani_

*Ya Allah, hiasilah kami dengan keimanan*


*وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ*

           _waj'alnaa hudaatan muhtadiin._

  *dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan (lurus) yang memperoleh bimbingan dariMu.*


HR. An-Nasai 3/54-55 dan Ahmad 4/364. Dinyatakan oleh Al-Albani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/281.


Sumber: Hisnul Muslim.

Sabtu, 17 April 2021

Bahaya Teman Yg Buruk

BAHAYA TEMAN YG BURUK

Al-Imam Abu Hatim Ibnu Hibban rahimahullah berkata

Semua teman duduk yg seseorang tdk bisa mengambil manfaat berupa kebaikan darinya, maka duduk berdekatan dgn anjing lebih baik dibandingkan bergaul dengannya, & siapa yg suka berteman dgn org yg buruk perbuatannya, maka dia tdk akan selamat, sebagaimana siapa yg suka masuk ketempat perbuatan yg buruk maka dia akan dicurigai atau dituduh ikut melakukannya

(Raudhatul Uqala',hal:103)

Minggu, 04 April 2021

10 perkara sia-sia dan tidak bermanfaat

 🥀 *10 PERKARA TIDAK BERMANFAAT* 🥀



Berkata AL-IMAM IBNUL QOYYIM RAHIMAHULLAH

✅10 perkara sia-sia dan tidak bermanfaat :

▪عِلم لا يُعمل به،

▪وعمل لا إخلاص فيه،

▪ومال لا يُنفق منه،

▪وقلب فارغ من محبة الله والشوق إليه,

▪وبَدن مُعطَّل من طاعته،

▪ومحبة لا تتقيد برضاء المحبوب وامتثال أوامره,

▪ووقت مُعطَّل عن اغتنام بِرٍّ،

▪وفِكر يجول فيما لا يَنفَع،

▪وخِدمة مَن لا تُقرِّبك خدمته إلى الله ولا تعود عليك بصلاح دُنياك،

▪وخوفك ورجاؤك لمن ناصيته بيد الله.

▪Ilmu tanpa amalan, 

▪Amalan tanpa keikhlasan, 

▪Harta yang tidak diinfakkan, 

▪Hati yang kosong dari rasa cinta dan rindu kepada Allah Ta'ala, 

▪Tubuh yang tidak dimanfaatkan untuk keta'ataan, 

▪Kecintaan kepada Allah Ta'ala namun tidak berpegang kepada ridho Allah dan mentaati perintah_Nya,

▪Waktu yang tidak dimanfaatkan untuk berbuat kebaikan, 

▪Pikiran yang menerawang pada perkara yang tidak bermanfaat, 

▪Membantu orang yang tidak mendekatkan dirimu kepada Allah Ta'ala dan tidak pula mendatangkan kebaikan duniamu, 

▪Rasa takut dan harapanmu kepada manusia.

📚 (Al-Fawaid, Hal : 112)

Alih bahsa ;

========================

✍ *Ustadz Sahl Abu Abdillah* _hafizhahullah_

Kamis, 18 Maret 2021

FATWA-FATWA PENTING BERKAITAN DENGAN HARI JUM'AT

 📝 *FATWA-FATWA PENTING BERKAITAN DENGAN HARI JUM'AT*📍


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


⛔️ من صلى الجمعة بأهله في بيته فإنهم يعيدونها ظهراً ، ولا تصح منهم صلاة الجمعة


barangsiapa yang shalat Jum'at dirumahnya dengan keluarganya maka mereka harus mengulangi shalatnya menjadi shalat Dzuhur, dan tidak sah sholat Jum'atnya.

___ 

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/196).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


💡الواجب على الرجال أن يصلوا الجمعة مع إخوانهم المسلمين في بيوت الله ، أماالنساء فليس عليهن جمعة ، والواجب عليهن ان يصلين ظهرا


Kewajiban bagi para lelaki adalah untuk shalat Jum'at bersama saudara-saudaranya kaum muslimin di rumah-rumah Allah, adapun wanita tidaklah ada kewajiban shalat Jum'at, kewajiban bagi mereka adalah shalat Dzuhur.

___

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/196).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


✋ أمر عثمان رضي الله عنه يوم الجمعة بالأذان الأول ، وليس ببدعة لما سبق من الأمر باتباع سنة الخلفاء الراشدين


Utsman radhiyallahu 'anhu memerintahkan dihari Jum'at dengan adzan pertama, dan itu bukan hal yang bid'ah, karena telah terdahulu perintah untuk mengikuti sunnahnya Khulafaur Rasyidin.

_____

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/198).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


⛔️ لايجوز لمن في المسجد أن يتكلم أثناء خطبة الجمعة مع آخر مطلقاً 


Tidak diperbolehkan bagi seorang yang didalam masjid untuk berbicara dengan selainnya ketika terselenggara khutbah secara mutlak.

___

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/201).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


↩️ أما الإمام فله أن يتكلم بما يرى فيه المصلحة 


Adapun imam maka baginya boleh berbicara dengan sesuatu yang dia anggap ada mashlahat (kebaikan) nya.

___

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/202).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


✔️ تجوز إقامة الجمعة لو قل العدد عن أربعين ؛ لعموم قوله تعالى : (يا أيها الذين آمنوا إذا نودي للصلاة من يوم الجمعة فاسعوا إلى ذكر الله)


Boleh menegakkan sholat Jum'at walaupun jumlahnya lebih sedikit dari empat puluh, sesuai dengan keumuman firman Allah; "Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian dipanggil untuk melaksanakan shalat Jum'at maka bersegeralah untuk mengingat Allah."

_____

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/215).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


👈 إذا صلى الخطيب على النبي صلى الله عليه وسلم فيصلي المستمع من غير رفع الصوت


Jika seorang khatib bershalawat kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam maka hendaklah para pendengar juga bershalawat tanpa mengeraskan suara.

____

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/217).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


⬅️ من فاتته ركعة من صلاة الجمعة وأدرك ركعة فقط صلى معها ركعة وكانت له جمعة ، لأنه صح عن النبي مايدل على ذلك


Barangsiapa yang terluputkan satu rakaat dari shalat Jum'at dan hanya mendapatkan satu rakaat saja, maka ia menambah shalatnya satu rakaat saja dan itu teranggap mendapatkan Jum'at, karena telah shahih dari Nabi shalallahu alaihi wasallam yang menunjukkan hal tsb.

____

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/225).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


✔️ من السنة أن يسلم الخطيب على الجماعة إذا صعد على المنبر قبل أن يجلس


Diantara perkara yang sunnah adalah seorang khatib memberi salam kepada jama'ah ketika telah naik diatas mimbar sebelum ia duduk.

___ 

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/234).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


⬅️ كلام الإنسان مع غير الإمام حال خطبة الجمعة حرام


Seseorang yang berbicara bersama selain imam ketika kondisi khutbah Jum'at adalah perkara haram.

___

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/240).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


⛔️ لا يجوز تشميت العاطس ، ولا رد السلام ، والامام يخطب ، على الصحيح من أقوال العلماء


Tidak diperbolehkan menjawab doa seorang yang bersin (dengan yarhamukallah; pent), dan tidak boleh pula menjawab salam dalam kondisi imam berkhutbah menurut pendapat yang benar dari pendapat-pendapat para ulama.

__

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/242).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


⬅️ ليس لصلاة الجمعة سنة راتبة قبلها ، لكن يشرع التنفل بما شاء قبل دخول الإمام


Tidak ada shalat sunnah rawatib qobliyah pada shalat Jum'at, namun disyariatkan untuk melakukan shalat sunnah (mutlak; pent) sesuai keinginannya sebelum imam masuk.

___

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/249).


●▬▬▬▬▬۩📗۩▬▬▬▬▬●


✔️ المشروع أن يقرأ في صلاة الجمعة بسورتي (سبح والغاشية) أو (الجمعة والمنافقون) أو (الجمعة وهل أتاك حديث الغاشية)


Disyariatkannya untuk membaca pada shalat Jum'at dengan dua surah; (Sabbihisma & Al Ghasyiyah) atau (Al Jum'ah dan Al Munafiqun) atau (Al Jum'ah dan Hal ataka haditsul ghasyiyah).

____

📚 Al Lajnah Ad Daimah (8/279).


=========================


✍🏽 *Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy _hafidzahullah_*


——————————————————

⤵⤵⤵ Yuk gabung di:

▪Web: http://ldssilsilahdurus.com

▪Telegram: https://goo.gl/cBcFBb

▪Instagram: https://goo.gl/tCXsKt

▪Facebook: Fauzan Al Kutawy

▪ YouTube: http://bit.ly/Youtube-SilsilahDurus

▪Daftar WhatsApp:

http://bit.ly/Bagi_Faidah_Ikhwah

http://bit.ly/Bagi_Faidah_Akhwat

________

*--- Sebarkan FAiDaH*

      *--- Niatkan IbadaH*

             *--- Raihlah JannaH*

___

📱 *Grup bAGI FAiDaH* 📚

Kamis, 18 Februari 2021

Adab-adab seputar hujan dan Angin kencang

 *Beberapa Adab dan Hukum Seputar Air Hujan*


Adab-adab seputar hujan


1. Sebelum hujan dan pada saat melihat awan yang hitam, disunnahkan berdo'a seperti yang disebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,


اللَّهُمَّ إنِّي أعوذُ بك مِن شَرِّها

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya.

(Riwayat Abu Daud)


2.  Pada saat turunnya hujan, disunnahkan membaca,

ﺍﻟﻠَّهُمَّ ﺻَﻴِّﺒﺎً ﻧَﺎﻓِﻌﺎً


Allohumma shoyyiban nafi'an

Artinya: "Ya Allah, (Jadikan hujan ini) hujan yang bermanfaat"

(Riwayat Al-Bukhari)


3. Jika hujan telah berhenti, disunnahkan membaca,

ﻣُﻄِﺮْﻧَﺎ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘِﻪِ


Mutirna bi fadlillahi wa rahmatihi


"Kami telah dihujani dengan karunia dan rahmat Allah-Nya"


4. Jika curah hujan sangat banyak sehingga bisa menimbulkan bencana seperti banjir, maka disunnahkan membaca,


ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣَﻮَﺍﻟَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻻَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ، ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻵﻛَﺎﻡِ ﻭَﺍﻟﻈِّﺮَﺍﺏِ، ﻭَﺑُﻄُﻮﻥِ ﺍﻷَﻭْﺩِﻳَﺔِ، ﻭَﻣَﻨَﺎﺑِﺖِ ﺍﻟﺸَّﺠَﺮِ


Allohumma hawaalaiyna wa laa 'alaina, allohumma 'alal aakami wadzhoroobi wa buthuunil audiyyati, wa manaabitis syajari


“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan atas kami! Ya Allah, turunkanlah hujan pada dataran tinggi, perbukitan, perut-perut lembah dan tempat-tempat tumbuhnya tanaman."


Dan boleh hanya membaca,


ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣَﻮَﺍﻟَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻻَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ


5. Jika terjadi angin kencang, maka ia membaca do'a,


ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓﻴْﻬَﺎ ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ ، ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ ، ﻭَﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ ، ﻭَﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ


Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat  bihi wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya."


6. Disunnahkan membasahi tubuh ketika terjadi hujan,


قَالَ أَنَسٌ أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَطَرٌ قَالَ فَحَسَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثَوْبَهُ حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ الْمَطَرِ. فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا قَالَ « لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى ».


Anas Radhiallahu ’anhu berkata, “Suatu saat, hujan turun ketika kami bersama Nabi Shallallahu’alaihiwasallam

, maka beliau   membuka pakaiannya sehingga terkena air hujan. Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan hal itu?’ Beliau menjawab, ‘Karena air hujan ini masih baru datang dari Rabbnya."

(Riwayat Muslim)


7. Pada saat hujan turun, maka itu termasuk waktu yang mustajabah. Sehingga seharusnya seseorang memperbanyak do'a.


Hukum-hukum fiqih seputar hujan


1. Air hujan adalah air yang suci, sehingga ia bisa digunakan berwudhu atau mandi wajib.

Allah berfirman,


(وَهُوَ ٱلَّذِیۤ أَرۡسَلَ ٱلرِّیَـٰحَ بُشۡرَۢا بَیۡنَ یَدَیۡ رَحۡمَتِهِۦۚ وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ مَاۤءࣰ طَهُورࣰا)


Dan Kami turunkan dari langit air yang suci

[Al-Furqan 48]


2. Jika seseorang kedinginan saat musim hujan, maka boleh berwudhu dengan satu kali saja pada setiap bagian anggota wudhu. Misalnya, berkumur satu kali, mencuci wajah satu kali dan seterusnya.


3. Saat kedinginan di musim hujan, boleh menghangatkan air yang ingin dipakai mandi junub atau berwudhu.


4. Jika seseorang butuh pakai kaus kaki, maka boleh memakai kaus kaki atau khuf (jenis sepatu) yang menutupi sampai mata kaki. Pada saat berwudhu tidak perlu melepas kaus kaki, tapi cukup mengusap saja di atasnya dengan syarat bahwa telah wudhu sebelumnya. Misalnya, ia berwudhu sempurna lalu memakai kaus kaki, pada saat wudhunya batal, maka ia tidak perlu membuka kaus kakinya, tapi cukup diusap di atasnya. Jika seorang mukim (bukan musafir), maka hanya boleh mengusap sampai satu hari satu malam. Jika musafir batasnya sampai tiga hari tiga malam.


5. Ada keringanan mendatangi shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki, jika hujan tersebut memberatkan untuk datang shalat berjamaah.

Dan muadzin menyebutkan pada saat adzan dengan lafal,

صلوا في رحالكم

(Shollu fi rihalikum)


Atau,

صلوا في بيوتكم

(Shollu fi buyutikum)

Yang berarti, shalatlah di rumah kalian.


Lafal ini diucapkan dengan tiga cara:

- Hanyyallasshalah tidak dibaca, tapi diganti shallu fii buyutikum

- Dibaca setelah hayya 'alassholah dan hayya 'alal falah.

-  Setelah selesai adzan yang sempurna, lalu dibaca shallu fii buyutikum.


6. Boleh menjamak pada saat hujan deras di antara dua shalat yg bisa dijamak, misalnya menjamak Maghrib dan Isya dengan jamak taqdim (dikerjakan di waktu Maghrib). Namun jamak tanpa qasar. Karena qashar khusus untuk orang musafir. 


Menjamak shalat pada saat hujan dibolehkan dengan dua syarat:

a. Hujan tersebut memberatkan orang-orang datang ke masjid untuk kedua kalinya. 

b. Jika hadir shalat berjamaah di masjid (karena orang yang shalat di rumahnya, tidak boleh menjamak).


7. Pada saat musim hujan atau cuaca dingin, atau mati lampu, sehingga seseorang butuh untuk menyalakan api untuk menghangatkan atau penerangan, maka tidak boleh shalat menghadap ke api, karena itu termasuk tasyabbuh dengan ibadah orang kafir yang menyembah api. Jadi api tersebut di letakkan di samping atau di belakang dan bukan di arah kiblat.


Wallahu A'lam.


*✒️Ustadz. Irfandi Makku, Lc حفظه الله*