Masihkah ada yg menyangka bahwa Rabbuna dimana-mana (bukan diatas langit) ?
"....dan Fir'aun pun mengingkari bahwa Allah Ta'ala diatas langit" (RINGKASAN TAFSIR SURAT GHAFIR AYAT : 36-37)
kami telah membaca suatu artikel yang ditulis oleh seseorang di Internet, bahwa orang-orang yang meyakini bahwa Allah Ta'ala berada diatas langit ialah orang-orang yang bermanhaj seperti Fir'an, dengan berdalil surat Ghafir ayat 36-37, sungguh kami sangat terkejut dengan pemahaman mereka yang terbalik dari apa yang Allah firmankan, dan dari apa yang telah dijelaskan para 'Ulama tentang makna ayat ini.
Oleh karena itu kami berupaya membuat artikel ini dalam rangka menggapai keridhaan Allah, dan dalam rangkan meluruskan pemahaman yang menyimpang dalam memahami ayat ini. Sengaja kami tidak berpanjang lebar dengan tidak memuat dalil-dalil lainnya agar fokus pada tafsir ayat 36,37 surat Ghafir.
Allah Ta'ala berfirman :
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ. أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ
“Dan berkatalah fir`aun:“Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan nya Musa dan sesungguhnya aku benar-benar menduganya seorang pendusta“. (QS. Ghafir : 36-37)
Ibnu Kastir rahimahullah berkata :
يقول تعالى مخبرا عن فرعون و عتوه، و نمرده، و افترائه في تكذيب مو سى عليه السلام، و أنه أمر وزيره هامان أن يبني صرحا، و هو القصر العالي المنيف الشاهق
"Allah Ta'ala mengabarkan tentang kisah Fir'an dan kebodohannya, penentangannya, dan kedustaannya dalam mendustakan Nabi Musa 'alaihis salam, bahwa ia memerintahkan kepada menterinya yaitu Haman untuk membangun sebuah bangunan yang tinggi, yaitu istana yang tinggi". (Tafsir. Al-Qur'an Al-'Azhim Hal. 91 Jilid 4 Cet. Dar Ibnu Al-Jauzi)
Para Mufassirun menafsirkan ayat :
لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ. أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ
"supaya aku sampai ke pintu-pintu [36] (yaitu) pintu-pintu langit"
Al-Imam Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari rahimahullah berkata :
اختلف أهل التأويل في معنى الاَسْبَاب في هذا الموضع، ففال بعضهم : أَسْبَاب السموات : طرقها
"Para Ahli Tafsir berbeda pendapat tentang makna ayat (supaya aku sampai ke pintu-pintu) dalam ayat ini. Maka sebagian dari mereka berkata tentang makna ayat ini : Jalan-jalannya (langit)". (Tafsir Ath-Thabari Hal. 752 Jilid 9 cet. Darul Hadits)
Al-Imam Abu Muhammad Al-Husain bin Mas'ud Al-Baghawi rahimahullah berkata :
يعني طرقها و أبوابها من سماء إلى سماء
"Yaitu jalan-jalannya, dan pintu-pintunya dari langit ke langit". (Tafsir Al-Baghawi Hal. 87 jilid 4 Cet. Dar Al-Kutub Al-'Ilmiyah)
Pendapat ini pula yang dipilih oleh Ibnu Katsir (lihat Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim surat Ghafir ayat 36-37)
Asy-Syaikh 'Abdurrahman As-Sa'di rahimahullah berkata tentang ayat (وَقَالَ فِرْعَوْنُ) :
معارضا لموسى، و مكذبا له في دعواته إلى الإقرار برب العالمين الذي على العرش استوى و على الخلق اعتلى َ
"(Dan Fir'aun berkata) : dalam rangka menolak Musa, mendustakannya dari dakwahnya Musa kepada penetapan Rabbul 'Alamin, Yang Beristiwa diatas Al-'Arsy, dan Tinggi diatas makhluk-Nya". (Tafsir Karimir Rahman Hal. 704 Cet. Dar Ibn Hazm)
Para Mufassirin berkata tentang ayat :
فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ كَاذِبًا
"supaya aku sampai ke pintu-pintu. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan nya Musa dan sesungguhnya aku benar-benar menduganya seorang pendusta".
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat ini :
يقول : و إني لأظنّ موسى كاذبا فيما يقول و يدّعي من أن له في السماء ربا أرسله إلينا
"Ia (Fir'aun) berkata : dan sesungguhnya aku meyakini Musa pendusta dari apa yang ia ucapkan dan ia dakwakan bahwa ia memiliki Rabb dilangit yang mengutusnya kepada kita". (Tafsir Ath-Thabari Hal. 754 Jilid 9 cet. Darul Hadits)
Al-Imam Abu 'Utsman Ash-Shabuni rahimahullah berkata :
و أخبر الله سبحانه عن فرعون أنه قال لهامان ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ. أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ). و إنما قال ذلك لأنه سمع موسى عليه السلام يذكر أن ربه في السماء، ألا ترى إلى قوله : (وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ) ؟ يعني في السماء إلها. و علماء الأمة و أعيان الأمة من السلف رحمهم الله لم يختلفوا في أن الله تعالى على عرشه، و عرشه فوق سماواته
"Dan Allah Subhanahu mengabarkan tentang Fir'aun bahwa ia berkata kepada Haman (buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan nya Musa dan sesungguhnya aku benar-benar menduganya seorang pendusta). Sesunggunya ia berkata demikian dikarenakan ia mendengar Musa 'alaihis salam menyebutkan bahwa Rabb-nya dilangit. Apalah anda tidak memperhatikan firman-Nya : (dan sesungguhnya aku benar-benar menduganya seorang pendusta), yaitu didalam perkataannya (Musa) bahwa dilangit itu ada Rabb. Dan 'Ulama ummat dari kalangan salaf rahimahumullah tidak berselisih pendapat bahwa Allah Ta'ala diatas 'Ars-Nya, dan 'Ars-Nya diatas langi-langit-Nya". (Aqidatus Salaf wa Ashabul Hadist hal 176 Cet. Darul 'Ashimah)
Al-Imam Al-'Allamah Ibnu Khuzaimah rahimahullah berkata :
أن الله جلا و علا في السماء مع الدليل على أن فرعون مع كفره و طغيانه قد أعلمه موسى عليه السلام بذلك، و كأنه قد علم أن خالق البشر في السماء. ألا تسمع قول الله يحكي عن فرعون قوله : ( يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ (36) أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى). ففرعون -عليه لعنة الله- يأمر ببناء صرح، فحسب أنه يطلع إلى إله موسى في قةله : (إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ) دلالةعلى أن موسى قد كان أعلمه أن ربه-جلا و علا- أعلى و فوف
"..........Bahwasanya Allah -Jalla wa 'ala- diatas langit, dengan dalil bahwa Fir'aun dengan kekafirannya, dan sikap melampaui batasnya, ia telah diajari oleh Musa -'alaihis salam- tentang hal tersebut, dan seakan-akan ia (fir'aun) telah mengetahui bahwa Sang Pencipta Makhluk diatas langit. Apakah anda tidak mendengar firman Allah yang menceritakan tentang Fir'aun ? (Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu. (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan nya Musa). Maka Fir'aun memerintahkan dibangunnya bangunan yang tinggi, maka ia mengira bahwa ia bisa melihat Rabbnya Musa. Dan didalam firman Allah (dan sesungguhnya aku benar-benar menduganya seorang pendusta) adalah dalil bahwa Musa telah memberitahukan (mengajari) kepada Fir'aun bahwa Rabbnya -Jalla wa 'Alaa- Maha Tinggi dan diatas". (Kitabut Tauhid hal. 98 Cet. Darul Hadits)
Masihkah anda menyangka bahwa Rabbuna dimana-mana (bukan diatas langit) ?
Semoga Bermanfaat ●
- - - - - - - 〜✽〜 - - - - - - -