Jumat, 29 Agustus 2014

Bulan Dzul Qo'dah



بِسْـــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Salah satu dari empat bulan haram. Apa kutamaan dan kekhususan bulan ini?

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada 4 bulan yang haram, itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.” [At-Taubah: 36]

Empat bulan haram tersebut telah diterangkan dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Tahun itu terdiri dari 12 bulan, diantaranya 4 bulan haram; tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada diantara Jumaada dan Sya’ban.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah radhiyallahu’anhu]

Hadits di atas menunjukkan bahwa Dzul Qo’dah termasuk bulan haram. Dinamakan bulan haram karena peperangan diharamkan di bulan-bulan ini dan Allah ta’ala memberikan penkhususan terhadap bulan ini dengan mengagungkannya melebihi bulan-bulan yang lain, demikian pula dosa dan amal shalih di bulan-bulan ini dilipatgandakan.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

وقال علي بن أبي طلحة، عن ابن عباس قوله: { إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا } الآية { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } في كلِّهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعَظم حُرُماتهن،وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.

“Dan berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma: Firman Allah ta’ala,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا

“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan.” [At-Taubah: 36]

فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.” [At-Taubah: 36]

Maksudnya adalah pada seluruh bulan diharamkan berbuat zalim, kemudian Allah ta’ala mengkhususkan empat bulan, menjadikannya haram (mulia), mengagungkan kemuliaan bulan-bulan tersebut, Allah ta’ala menjadikan dosa di bulan-bulan itu lebih besar, demikian pula amal shalih dan pahala lebih agung.” [Tafsir Ibnu Katsir, 4/148]

Ini menunjukkan bahwa di bulan-bulan ini kita harus lebih berhati-hati dari perbuatan dosa, dan meningkatkan amal shalih di bulan-bulan ini sangat dianjurkan.

Akan tetapi amal shalih yang dimaksud di sini adalah amalan-amalan yang biasa kita kerjakan, seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a, dan lain-lain. Contohnya, sholat tahajjud, sholat dhuha, puasa 3 hari tiap bulan, puasa Senin Kamis, dan lain-lain.

Adapun melakukan amalan khusus di waktu-waktu khusus maka membutuhkan dalil, contohnya puasa Arafah tgl. 9 Dzulhijjah, Asyuro’ tgl. 10 Muharram, dan lain-lain, boleh dikhususkan karena adanya dalil yang menunjukkannya. Barangsiapa mengkhususkan suatu amalan tanpa dalil maka berarti ia telah mengada-ada; berbuat bid’ah dalam agama.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
- - - - - - - 〜✽〜 - - - - - - -





Tidak ada komentar:

Posting Komentar