Kamis, 24 April 2014

10 SAMPAH JIWA MENURUT IBNUL QAYYIM 


ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ

Ibnul Qayyim rahimahullâh  Wafat:751-H )  Mengatakan;
“Ada Sepuluh hal yang tidak bermanfaat, layaknya sampah buangan bagi seorang insan [1]:

  • 01: ﻋﻠﻢ ﻻ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﻪ

Ilmu yang mengendap lantas mati, tidak terhidupkan dalam wujud amal yang shalih

  • 02: ﻭﻋﻤﻞ ﻻ ﺇﺧﻼﺹ ﻓﻴﻪ ﻭﻻ ﺍﻗﺘﺪﺍﺀ

Amal yang kosong dari ruh keikhlasan dan sunyi dari spirit mutâba’ah kepada sunnah.

  • 03: ﻭﻣﺎﻝ ﻻ ﻳﻨﻔﻖ ﻣﻨﻪ ﻓﻼ ﻳﺴﺘﻤﺘﻊ ﺑﻪ ﺟﺎﻣﻌﻪ ﻓﻲﺍﻟﺪﻧﻴﺎﻭﻻ ﻳﻘﺪﻣﻪ ﺃﻣﺎﻣﻪ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ .

Harta yang tidak di-infaq-kan dijalan Allâh, tidak pula mampu dinikmati oleh para penimbunnya didunia, dan tidak juga akan dihadirkan di hadapannya kelak di akhirat.

  • 04: ﻭﻗﻠﺐ ﻓﺎﺭﻍ ﻣﻦ ﻣﺤﺒﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺸﻮﻕ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺍﻷﻧﺲﺑﻪ

Hati yang kosong dari Mahabbatullâh (cinta pada Allâh), melompong dari rasa kerinduan dan kesukaan pada-Nya.

  • 05: ﻭﺑﺪﻥ ﻣﻌﻄﻞ ﻣﻦ ﻃﺎﻋﺘﻪ ﻭﺧﺪﻣﺘﻪ

Badan yang kosong dari ketaatan dan pengkhidmatan pada-Nya subhânahu wata’âla.

  • 06: ﻭﻣﺤﺒﺔ ﻻ ﺗﺘﻘﻴﺪ ﺑﺮﺿﺎﺀ ﺍﻟﻤﺤﺒﻮﺏ ﻭﺍﻣﺘﺜﺎﻝ ﺃﻭﺍﻣﺮﻩ

Rasa cinta pada Allâh yang tidak terikat dengan keridhaan dan kepatuhan pada perintah-Nya

  • 07: ﻭﻭﻗﺖ ﻣﻌﻄﻞ ﻋﻦ ﺍﺳﺘﺪﺭﺍﻙ ﻓﺎﺭﻁ ﺃﻭﺍﻏﺘﻨﺎﻡ ﺑﻪﻭﻗﺮﺑﺔ

Waktu yang kosong dari koreksi terhadap kealpaan diri, hampa dari amalan yang bermanfaat, dan sunyi dari ibadah yang bisa mendekatkan pada Ilahi.

  • 08: ﻭﻓﻜﺮ ﻳﺠﻮﻝ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﻊ

Pikiran yang berkelana, lalu singgah pada hal-hal yang tidak bermanfaat

  • 09: ﻭﺧﺪﻣﺔ ﻣﻦ ﻻ ﺗﻘﺮﺑﻚ ﺧﺪﻣﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺗﻌﻮﺩﻋﻠﻴﻚﺑﺼﻼﺡ ﺩﻧﻴﺎﻙ

Pengkhidmatan kepada mereka yang tidak bisa mendekatkan dirimu pada Allâh, dan tidak pula pengkhidmatan tersebut kembali padamu dalam wujud kemaslahatan dunia bagimu.

  • 10: ﻭﺧﻮﻓﻚ ﻭﺭﺟﺎﺅﻙ ﻟﻤﻦ ﻧﺎﺻﻴﺘﻪ ﺑﻴﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﺃﺳﻴﺮﻓﻲﻗﺒﻀﺘﻪ ﻭﻻ ﻳﻤﻠﻚ ﻟﻨﻔﺴﻪ ﺿﺮﺍ ﻭﻻ ﻧﻔﻌﺎ ﻭﻻ ﻣﻮﺗﺎ ﻭﻻﺣﻴﺎﺓ ﻭﻻﻧﺸﻮﺭﺍ .

Rasa takut & harapmu yg engkau peruntukkan bagi selain Allâh, padahal Allâh adalah Dzat yg memegang ubun-ubun mereka yang memiliki dan menguasai mereka secara mutlak.
Sementara mereka, adalah tawanan dalam kekuasaan-Nya.
Sementara mereka, tidak mampu mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri sekalipun, tidak juga mampu menolak mudharat, tidak sanggup menolak maut, kehidupan dan kebangkitan.

  ************  

***  “Semua itu adalah buih yang mengendap, sampah tak bermanfaat yang menumpuk, lantas mengerak, untuk kemudian mengotori jiwa, lalu membunuhnya perlahan dengan racunnya.


 Semoga Allâh membersihkan sampah-sampah jiwa, sebelum jiwa itu menjadi sampah yang terpaksa dibuang dan dibersihkan.” Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin in Fawaa-id, Hikmah, Yang Melintas diHati

1] Nukilah dari kitab Mausū’atul Akhlâq waz Zuhdi war Raqâ-iq:1/10-11, Yâsir Abdurrahmân, cet.-1 Mu-assasah Iqrâ’, tahun 1428.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar