Senin, 28 Maret 2016

KETIKA HUJAN TURUN

🌨KETIKA HUJAN TURUN
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
☘Dari 'Aisyah ~Radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila melihat hujan turun beliau mengucapkan:

"اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا "

"Ya Allah Anugerahkanlah Air Hujan Yang Bermanfaat". 
📚[HR. Bukhari, No.1032]

Adakah Do'a Ketika Petir..❓❓

🔆Datang dari Sahabat Abdullah Ibnu Zhubair ~Radhiyallahu 'anhu, bahwa ketika mendengar suara petir,  beliau meninggalkan pembicaraan dan mengucapkan:

" سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

"Maha suci (Allah) dzat yang petir dan malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena takut kepada-Nya."
📖 [QS. Ar-Ra'du:13]

Kemudian Beliau berkata:

"إِنَّ هَذَا لَوَعِيدٌ شَدِيدٌ لِأَهْلِ الْأَرْضِ"

☝"Sesungguhnya ini (petir) merupakan ancaman keras terhadap penduduk bumi"

📃[Atsar tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad , No. 723 dan Imam Malik dalam Al-Muwaththa', No3641.
Dishahihkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkaar, dan Syaikh Al Albani dalam Shahih Adabil Mufrod] 

Ketika hujan turun merupakan waktu mustajab untuk berdo'a.

🌴Dalam sebuah hadits yang di shahihkan oleh Syaikh Al Albani di kitab Shahihal-Jami', No 1026, Nabi bersabda:

"اطلبوا استجابة الدعاء عند التقاء الجيوش وإقامة الصلاة ونزول الغيث"

⏱"Carilah waktu mustajab do'a, yaitu tatkala bertemu dengan musuh di medan jihad, ketika di tegakkan shalat dan apabila hujan turun"⏱

📃[HR. Imam Syafi'i dalam kitabnya Al-Umm].

🌐Faidah dari hadits dan atsar di atas:
1⃣. Pentingnya do'a dan do'a merupakan sumber kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang hamba.

2⃣. Apapun kebaikan yang sudah dimiliki oleh seorang hamba, maka jangan pernah dia jauh dari memohon kepada Allah.

3⃣. Sesuatu itu bernilai manakala ada manfaatnya. Oleh karena itu Nabi memohon agar hujan yang turun dapat memberi manfaat.

4⃣. Petir merupakan teguran dari Allah agar hamba-hamba-Nya takut dan kembali kepada-Nya.

5⃣. Luasnya kasih-sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya, dimana Ia senantiasa memberi teguran kepada mereka agar mereka bertaubat dan kembali kepada-Nya.
__________________

✒Akhukum:
Farhan Bin Ramli Bin Ahmad - حفظه الله -

Jumat, 18 Maret 2016

Perhatikanlah makanan dan minumanmu sebelum menuntut ilmu


=========

☝🏻Diantara penghalang seseorang untuk mendapatkan ilmu adalah tatkala ia tumbuh dari makanan dan minuman yang tidak halal.

🍃Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata;

Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- bersabda;

إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال { يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا} وقال {يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم} ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يداه إلى السماء وقال يا رب يا رب ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام فأنى يستجاب له

"Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak menerima kecuali dari perkara yang baik pula, dan sungguh Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman sebagaimana Allah memerintahkan kepada para Rasul, Allah -subhanahu wa ta'ala- berfirman; {Wahai para Rasul, makanlah dari perkara yang baik dan beramalah dengan amalan yang shalih} dan Allah -subhanahu wa ta'ala- berfirman; {Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari perkara yang baik dari hal yang Allah berikan rezeki kepada kalian}, kemudian Beliau menyebutkan seorang lelaki yang melakukan perjalanan jauh dan keadaan rambutnya kusut serta pakaiannya berdebu sedang menengadahkan kedua tangannya keatas langit seraya berdoa; wahai Rabbku, wahai Rabbku..., sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dibesarkan dengan perkara yang haram, sehingga bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan!!?".
_______
HR. Muslim.

🔎Berkata 'Ubaid bin Junad -rahimahullah-;

ينبغي للرجل أن يعرف من أين مطعمه وملبسه ومسكنه وكذا وكذا ثم يطلب العلم

" Sepantasnyalah bagi seseorang untuk mengetahui dari mana asal makanannya, pakaiannya, tempat tinggalnya, ininya dan itunya lalu barulah ia menuntut ilmu".
________
📙Riwayat Al Khatib dalam Al Jami' (1/98)

🔎Berkata Bisyr bin Al Harits -rahimahullah-;

ينبغي للرجل أن ينظر خبزه من أين هو، ومسكنه الذي سكنه أصله من أيش هو، ثم يتكلم

"Seharusnyalah bagi seseorang untuk melihat kepada roti yang ia akan makan dari manakah ia, dan tempat tinggalnya yang ia tempati, dari manakah asal muasalnya?? lalu setelah itu barulah ia berbicara".
_______
📙Riwayat Ahmad dalam kitab Al Wara' (10)

🔎Berkata Maimun bin Mihran -rahimahullah-;

لا يكون الرجل تقيا حتى يحاسب نفسه محاسبة شريكه وحتى يعلم من أين ملبسه ومشربه ومطعمه

" Seseorang tidak akan sampai kejenjang ketakwaan hingga ia mengoreksi dirinya sebagaimana ia mengoreksi serikatnya, dan hingga ia mengetahui darimana pakaiannya, minumannya serta makanannya".
______
📙Riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf (35261)

☝🏻Dan sungguh Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- telah mengingatkan kita tentang adanya sebahagian manusia yang tidak lagi memperhatikan perkara ini.

🍃Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata;

Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- bersabda;

يأتي على الناس زمان لا يبالي المرء ما أخذ منه أمن حلال أو حرام

"Akan datang suatu zaman kepada manusia yang seseorang tak memperhatikan lagi apa yang ia ambil, apakah dari perkara yang halal ataukah yang haram".
_______
HR. Bukhari (4/313)

👉🏻Didalam riwayat An Nasa_i dengan lafadz;

يأتي على الناس زمان ما يبالي الرجل من أين أصاب المال من حل أو حرام

" Akan datang kepada manusia suatu zaman yang seorang tidak lagi memikirkan dari mana ia mendapatkan harta, apakah dari perkara yang halal ataukah yang haram".

Wallohu a'lam.

📝Ustadz Fauzan Al-Kutawy hafizhahullah

📲WA Radio As-Sunnah Sidrap
📟Telegram : @assunnahsidrap

Rabu, 16 Maret 2016

KECEMBURUAN PARA ISTRI

🛍KECEMBURUAN PARA ISTRI
=========

Sifat Al Ghairah (cemburu) adalah sifat yang ada pada seseorang ,bahkan sebagian orang mengatakan bahwa cemburu adalah tanda suatu cinta.

☝🏻Namun jika kecemburuan yang berlebihan yang sampai kebatas memberikan mudharat (bahaya) kepada seseorang adalah perkara yang tercela didalam syariat, dan perkara yang bisa merusak keharmonisan rumah tangga, oleh sebab itulah Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- enggan untuk menikahi sebagian wanita yang mereka dikenal dengan kecemburuan yang berlebihan.

🍃Dari Anas -radhiyallahu 'anhu- berkata;

"Ya Rasulullah, tidakkah engkau mau menikah dengan wanita anshar??"

Maka Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- menjawab;

إن فيهم لغيرة شديدة

"Sesungguhnya mereka memiliki kecemburuan yang sangat".
_______
HR. An Nasa_i (6916) dan dishahihkan Syeikh Al Albany dalam Shahih Sunan An Nasa_i (3233) dan Syeikh Muqbil dalam Ash Shahih Al Musnad (102).

👉🏻Dan tatkala Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- mengutus Hatib bin Abi Balta'ah -radhiyallahu 'anhu- untuk melamarkan Beliau Ummu Salamah, maka Ummu Salamah berkata;

" Sesungguhnya saya memiliki seorang anak perempuan dan sungguh saya adalah seorang wanita yang pencemburu"

Maka Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- bersabda;

أما ابنتها فندعو الله أن يغنيها عنها وأدعو الله أن يذهب بالغيرة

"Adapun anak perempuannya maka Kami berdoa kepada Allah agar memberikan kecukupan dengannya, dan akupun berdoa agar Allah menghilangkan kecemburuannya".
________
HR. Muslim (918)

👆🏼Dari hadits ini nampak bahwa tidaklah Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- menikahi Ummu Salamah kecuali setelah Beliau berdoa agar Allah menghilangkan sifat kecemburuan yang ada pada diri Ummu Salamah.
Dan sekaligus menunjukkan bahwa sifat cemburu yang berlebihan adalah sifat tercela yang ada pada seorang wanita sehingga Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- meminta agar hal tersebut dihilangkan pada calon istrinya.

💞Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kecemburuan yang wajar dan semestinya adalah sifat yang dimiliki dan terdapat pada para wanita mulia, bahkan wanita termulia dari ummat ini yaitu 'Aisyah -radhiyallahu 'anha- juga adalah seorang wanita yang memiliki sifat kecemburuan, beliau berkata;

ما غرت على امرأة لرسول الله صلى الله عليه وسلم كما غرت على خديجة لكثرة ذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم  إياها وثناءه عليها

" Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorangpun melebihi kecemburuanku terhadap Khodijah, karena Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam- selalu menyebut-nyebutnya dan memujinya".
_______
HR. Bukhari (5229) dan Muslim (2435).

☝🏻Jika 'Aisyah -radhiyallahu 'anha- yang merupakan wanita termulia saja merasakan kecemburuan terhadap wanita lainnya maka sungguh selain itu dari para wanita juga pasti merasakannya.

❓❓Namun bagaimanakah sikap seorang suami untuk menghadapi para istri yang dilanda kecemburuan??

👉🏻Mari kita simak kisah kecemburuan yang terjadi dikeluarga Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam-;

🍃Dari Anas bin Malik -radhiyallahu 'anhu- berkata;

"Suatu ketika Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- berada dirumah 'Aisyah -radhiyallahu 'anha-, dan Beliau kedatangan para tamu dari kalangan shahabat, maka tiba-tiba datanglah seseorang membawa semangkok makanan yang dikirim oleh Ummu Salamah (untuk menjamu tamu yang ada dirumah 'Aisyah, padahal bukan hak Ummu Salamah untuk menjamu tamu dirumah 'Aisyah. Pent), maka 'Aisyah pun memukul tangan utusan Ummu Salamah tersebut, hingga jatuhlah mangkuk tsb dan terpecah, maka Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- mengumpulkan pecahan mangkuk tersebut dan juga makanannya, seraya berkata kepada para sahabat;

غارت أمكم غارت أمكم غارت أمكم

" Ibu kalian ini sedang cemburu, ibu kalian ini sedang cemburu, ibu kalian ini sedang cemburu"

Kemudian Beliau menggantikan mangkuk yang pecah itu dengan mangkuk yang baru dari rumah 'Aisyah -radhiyallahu 'anha-".
________
HR. Bukhari (5225).

☝🏻Subhanalloh....
Dalam kisah ini terdapat banyak faidah dan pelajaran, diantaranya:

✔Sikap bijaksana Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- dalam mengatasi kecemburuan istri.
✔Kelembutan Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- dan sifat pemaaf Beliau tatkala Beliau tidak sedikitpun menyalahkan istrinya apalagi memarahinya.
✔Tidak menampakkan suatu permasalahan dihadapan orang lain ketika terjadi suatu permasalahan.
 ✔Tidak membesarkan suatu masalah bahkan berusaha menjadikan hal tersebut perkara yang mudah.
✔Kepandaian Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- dalam mendidik para sahabat tatkala beliau dihadapkan dengan suatu masalah ternyata beliau menggambarkan hal tersebut dengan nada canda dihadapan para sahabat.
✔Tidak terburu-buru menyalahkan sikap istri.
☝🏻Dan masih banyak lagi faidah lainnya yang kita bisa petik dari kisah diatas.

Wallohu a'lam.

✍🏻Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy

______
📲WA Silsilah Durus Linnisa'📚

Jumat, 11 Maret 2016

Sutrah/pembatas ketika shalat

🔎  SUNNAH NABI~صلى الله عليه و سلم~
YANG DITINGGALKAN BANYAK ORANG}

🚧"Sutrah/pembatas ketika shalat"

1⃣: Dari Shahabat Ibnu 'Umar~رضي الله عنه~:

"أن رسول الله صلى الله عليه وسلم :
كان إذا خرج يوم العيد، أمر بالحربة فتوضع بين يديه، فيصلي إليها. والناس وراءه. وكان يفعل ذلك في السفر"

Artinya:
"Bahwa Rasulullah~صلى الله عليه و سلم~ apabila keluar menuju mushalla di hari 'ied, maka beliau memerintahkan untuk dipersiapkan tongkat kecil (sabagai sutrah shalat, pent).
Lantas ditancapkan di hadapan beliau, kemudian beliau shalat menghadap tongkat tersebut, dan manusia di belakang beliau.
Dan Beliau juga senantiasa menggunakan sutrah (pembatas) ketika shalat di waktu safar".

📓[H.R. Imam Bukhari, no:245]

2⃣: Dari 'Aisyah ~رضي الله عنه~, Bahwa Nabi~صلى الله عليه وسلم~ pernah ditanya ketika perang tabuk, tentang ukuran sutrah (pembatas) bagi orang shalat.

Maka beliau menjawab:
"مثل مؤخرة الرحل"
"SEPERTI PELANA KUDA"

📓[H.R. Imam Muslim no:500]

Faidah hadits:
1⃣Disyariatkan sutrah bagi orang yang shalat.
Telah dinukilkan oleh sebagian ulama akan kesepakatan Ulama atas disyariatkannya sutrah bagi orang shalat.

➡[lihat: al-mughni, al-majmu' syarhul muhazzab, al-iqnaa', al-muhalla bil atsar].

2⃣Bahwa ukuran sutrah paling rendah adalah seukuran pelana kuda, kurang lebih satu jengkal tangan manusia.

3⃣Jarak antara dia berdiri dan sutrah tiga hasta, atau dengan jarak yang dapat di lewati oleh seekor kambing ketika dia sujud.
Demikian di terngkan ulama berdasarkan dalil2nya.
➡[lihat:almugni, almajmu' syarhul muhazzab, al iqnaa', almuhalla bil atsar, subulussalaam, nailul authar].

4⃣ Bahwa beliau~صلى الله عليه وسلم~ senantiasa menggunakan sutrah ketika shalat, walaupun dalam safar.


____________:
✒Akhukum:
Farhan Bin Ramli Bin Ahmad~حفظه الله~,