DIANTARA SEBAB YANG ALLAH CIPTAKAN UNTUK MENANGKAL SIHIR DAN RACUN,
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,
وقد صح عنه صلى الله عليه وسلم : « من تصبح بسبع تمرات من عجوة المدينة لم يضره سحر ولا سم » ، وفي رواية : « مما بين لابتيها » ، يعني : من جميع تمر المدينة , العجوة وغير العجوة , كما رواه مسلم في الصحيح , ويرجى أن ينفع الله بذلك التمر كله , لكن نص على المدينة ; لفضل تمرها والخصوصية فيه , ويرجى : أن الله ينفع ببقية التمر إذا تصبح بسبع تمرات , وقد يكون صلى الله عليه وسلم ذكر ذلك ؛ لفضل خاص , ومعلم خاص لتمر المدينة لا يمنع من وجود تلك الفائدة من أنواع التمر الأخرى التي أشار إليها عليه الصلاة والسلام , وأظنه جاء في بعض الروايات : "من تمر" من غير قيد .
“Dan telah shahih dari Rasulullah ﷺ ,
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ، وَلَا سِحْرٌ
Dan dalam riwayat yang lain,
مِمَّا بَيْنَ لَابَتَيْهَا
Maknanya, dari seluruh jenis kurma Madinah, apakah ‘ajwa atau selain ‘ajwa, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Ash-Shahih tersebut.
Dan DIHARAPKAN semoga Allah ta’ala memberikan manfaat dengan seluruh jenis kurma, akan tetapi teks hadits adalah kurma Madinah, karena keutamaan kurmanya dan kekhususannya.
Dan DIHARAPKAN semoga Allah memberikan manfaat dengan semua jenis kurma jika seseorang memakan tujuh butir kurma di waktu pagi.
Dan bisa jadi pula, Rasulullah ﷺ menyebutkan kurma Madinah karena keutamaan dan keistimewaan khusus yang dimilikinya, sehingga tidak menghalangi adanya faidah dari jenis-jenis kurma lainnya yang telah diisyaratkan oleh Nabi ‘alahis sholaatu was sallam, dan aku mengira telah datang pada sebagian riwayat, “Dari kurma mana saja” tanpa adanya pengkhususan (terhadap kurma ‘ajwa atau Madinah saja).”
Beberapa Pelajaran:
════════════════
- 1 》 Memakan tujuh butir kurma ‘ajwa Madinah di pagi hari adalah “sebab” yang Allah ta’ala ciptakan sebagai penangkal sihir dan racun, maka hendaklah diyakini itu hanya sebab, dan yang menangkalnya secara hakiki adalah Allah tabaraka wa ta’ala.
- 2 》 Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berpendapat bahwa hadits ini tidak mengkhususkan kurma ‘ajwa Madinah saja, tapi mungkin seluruh jenis kurma –walau beliau tidak memastikan-, namun kurma Madinah lebih afdhal, dan jenis ‘ajwa lebih afdhal lagi.
- 3 》 Penentuan jumlah tujuh butir termasuk dalam kategori yang tidak dipahami hikmahnya, sama seperti jumlah raka’at sholat dan nishob zakat (lihat Fathul Baari, 10/240)
- 4 》 Tidak boleh menisbatkan kurma Madinah kepada Nabi ﷺ dengan mengatakan “Kurma Nabi” sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian penjual kurma di kota Madinah (fatwa Asy-Syaikhuna Shalih Al-Hudaitsi hafizhahullah yang kami dengar di majelis beliau di Masjid Nabawi)
- 5 》 Agungnya kekuasaan dan kemampuan Allah ta’ala, sedangkan dukun dan setan yang melakukan sihir sangat lemah, dalam menghadapinya hendaklah kita bertawakkal dan bermohon hanya kepada Allah ta’ala, disertai pendekatan diri kepada-Nya dan menempuh sebab-sebab yang telah Allah ta'ala tetapkan sebagai sebab untuk mencegah atau mengobati.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber:
══════════════════════════
✏ FB: Sofyan Chalid bin Idham Ruray
══════════════════════════
Tidak ada komentar:
Posting Komentar