بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ مَثَلُ الْحَىِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan tidak berdzikir bagaikan orang hidup dan orang mati.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu’anhu]
Dan sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam,
مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِى يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ وَالْبَيْتِ الَّذِى لاَ يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ مَثَلُ الْحَىِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah padanya dan yang tidak disebut nama Allah padanya bagaikan orang hidup dan orang mati.”[HR. Muslim dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu’anhu]
Dan sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam,
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqoroh.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Mutiara Hadits ;
- ✏ 1. Kehidupan hati lebih penting daripada kehidupan jasad, sebagaimana kematian hati lebih berbahaya dibanding kematian jasad, sehingga orang yang hatinya mati diperumpamakan bagai orang yang sudah benar-benar mati, walaupun jasadnya masih hidup.
- ✏ 2. Hidupnya hati dengan berdzikir kepada Allah ta’ala, dan matinya hati dengan melupakan-Nya. Adapun dzikir yang dimaksudkan bukan sekedar lafaz yang diucapkan dengan lisan, tapi hendaklah dipahami dan diagungkan dengan hati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjalankan perintah Allah ta’ala dan menjauhi larangan-Nya.
- ✏ 3. Bacalah Al-Qur’an di rumah, jangan membacanya di kuburan, karena hal itu termasuk bid’ah, mengada-ada dalam agama, dan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu di atas, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah memberikan isyarat pelarangannya (Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 3/114, no. 14409)
- ✏ 4. Mengusir setan dari rumah dengan membaca surat Al-Baqoroh, jangan panggil dukun, paranormal, orang pintar atau menyembelih hewan sesajen untuk “penunggu” rumah, karena itu semua termasuk syirik, menyekutukan Allah ta’ala.
- ✏ 5. Tidak boleh mengubur mayit di rumah kecuali para Nabi dan Rasul jika meninggalnya di rumah (Lihat Fathul Bari, 1/529-530)
- ✏ 6. Menghiasi rumah dengan amalan-amalan shalih, dan menjauhkannya dari perbuatan-perbuatan maksiat seperti gambar-gambar bernyawa, musik dan hal-hal yang dapat melalaikan dari berdzikir kepada Allah ta’ala.
- ✏ 7. Metode pengajaran yang baik dengan menggunakan permisalan agar dapat lebih dipahami.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber: Klik ➡ www.SofyanRuray.info ✔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar