Selasa, 29 September 2020

Tata cara sholat ID

 🛡 *RINGKASAN TATA CARA SALAT 'ID*

*(Sesuai Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi wasallam)*

---------------------------------------------


1. Mengambil Air Wudhu dari Rumah, karena tdk memungkinkan ada Tempat Air Wudhu di Lapangan


2. Memperbanyak Takbir, dalam perjalanan agar syiar syiar simbol islam Tersebar


3. Sesampainya Di lokasi (Tempat Sholat Id), maka langsung duduk Tanpa Sholat Sunnah


4. Sendal hendaknya diletakkan diantara kedua kaki, jangan menyimpan di hadapan dan disamping kanan


5. Terus Memperbanyak Takbir


6. Sholat Id terdiri dari 2 Rakaat


7. Pelaksanaan nya sama dengan sholat lain, hanya saja ada Tambahan Takbir (Rakaat Pertama 7x Takbir, dan Rakaat Kedua 5x Takbir)


8. Tidak ada Doa Istiftah


9. Tidak ada doa diantara Takbir, (begitu Takbir "jedah" (tanpa mengucapkan doa), lalu Takbir lagi yang selanjutnya


10. Dipertegas (Takbiratul Ihram tidak sama dengan Takbir Tambahan),

Contoh;

Takbiratul Ihram "Allahu Akbar" ➡➡ habis itu., terus lanjutkan Takbir Tambahan yakni sebanyak 7x Takbir Rakaat Pertama dan 5x Takbir Rakaat Kedua.


11. Setiap Takbir tdk mengangkat Tangan, cukup satu kali Takbir saja (yakni di Takbiratul Ihram saja, adapun di Takbir Tambahan tdk ada hadits shahih yg menjelaskan Setiap Takbir mengangkat Kedua Tangan)


12. Membaca Surah Al Fatihah, dan Surah Qaf Rakaat Pertama dan Surah Al Qamar Rakaat Kedua, boleh juga Surah Al A'la Rakaat Pertama dan Al Ghosyiah Rakaat Kedua.

(ini adalah Sunnah yg Nabi baca pada saat Sholat Id maupun sholat Jumat)


13. Kemudian Rukuk , Sujud , dan Duduk diantara dua Sujud. seperti biasa , membaca doa yg biasa di baca pada sholat pada umumnya


14. Kemudian bangkit lakukan Rakaat Kedua dengan Takbir Tambahan 5x. 

(Selebihnya sama yang diatas)


15. Kemudian Mendengarkan Khutbah Sholat Id, Dianjurkan mendengarkannya hingga selesai jangan beranjak dari Tempat Duduk.


16. Selesai mendengarkan Khutbah disyariatkan ketika pulang mengambil jalur jalanan yang berbeda


Jika lewat A maka Pulang Jalur B.


‎تقبل الله منا ومنكم


Wallohu Ta'la A'lam


============================

Sumber.

📜 Kumpulan Audio Rekaman 🎙


🎙 Al Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi -Hafizhahullah- 🌹

===================

Jika seseorang menghubungi istrinya kemudian ia ingin mengulangi untuk yang kedua kalinya maka apakah yang ia mesti lakukan

 #faedah #

وسئل الشيخ ابن عثيمين -رحمه الله تعالى- : 

Ditanyakan kepada syaikh Utsaimin-Rahimahullãh taâlã 


إذا جامع الرجل زوجته وأراد العود مرة ثانية فماذا يلزمه ؟

Jika seseorang menghubungi istrinya kemudian ia ingin mengulangi untuk yang kedua kalinya maka apakah yang ia mesti lakukan {apakah tuntunannya}?


فأجاب بقوله : هاهنا ثلاث مراتب :

Syaikh menjawab dengan jawabannya-:disini {dalam perkara ini} terdapat tiga tingkatan


(❶) الأولى : أن يغتسل قبل أن يعود، وهذه أكمل المراتب.

Yqng pertama:ia mandi sebelum mengulangi dan ini tingkatan yang paling sempurna


(❷) الثانية : أن يقتصر على الوضوء فقط قبل أن يعود، وهذه دون الأولى.

Yang kedua:ia cukup dengan berwudlu sebelum ia mengulangi dan ini tingkatannya lebih rendah dari yang pertama


(❸) الثالثة : أنّ يعود بدون غسل ولا وضوء، وهذه أدنى المراتب وهي جائزة.

Yang ketiga:ia mengulangi tanpa mandi dan tanpa berwudlu dan ini tingkatan  terendah dan ini boleh


لكن الأمر الذي ينبغي التفطن له أن لا يناما إلا على إحدى الطهارتين إما الوضوء أو الغسل " 

Akan tetapi perkara yang sepantasnya untuk ia pahami bahwasanya ia tidaklah boleh kecuali ia berada pada salah satu dari bentuk bersuci apakah dengan wudlu atau mandi


📚[]"مجموع الفتاوى" (١١/١٦٧) []

Kamis, 10 September 2020

Yg Berhak Menerima Zakat

1- Fakir

2- miskin

3- Yang dalam perjalan

4- Jihad di jalan Alloh

5- yang memiliki hutang

6- Amil zakat

7- Budak

8- Muallaf

Senin, 07 September 2020

Do'a sang suami ketika mendatangi istrinya untuk mengusap ubun-ubun sang istri

 Disyariatkan dan disunnahkan bagi sang suami ketika mendatangi istrinya untuk mengusap ubun-ubun sang istri seraya berdoa dengan doa yang diajarkan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam,


اَللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ


“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan (diri)-nya dan kebaikan (tabiat) yang Engkau ciptakan padanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan (diri)-nya dan keburukan (tabiat) yang Engkau ciptakan padanya.”


(H.r. Abu Daud, no. 2160; shahih; dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)